ISLAMTODAY ID-Wakil menteri energi Iran Ahmad Asadzadeh mengatakan Barat menderita dan menghadapi krisis energi karena sanksinya kepada Rusia.
“Sekarang dunia membutuhkan gas dan minyak. Akan baik untuk memperlakukan topik ini dengan hati-hati, untuk mengambil posisi yang transparan. Sanksi terhadap Iran dan Rusia tidak baik untuk Barat, itu akan menderita dari mereka. Hari ini ada krisis gas di Eropa ada masalah. Begitu juga dengan minyak,” ungkap Menkeu, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (6/10).
Sejak tahun 2021, harga energi telah melonjak secara global.
Setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022 dan penerapan beberapa paket sanksi terhadap Moskow oleh Barat, harga bahan bakar telah mempercepat pertumbuhan, mendorong banyak pemerintah Barat untuk mengambil langkah-langkah darurat.
Iran telah berada di bawah sanksi Barat selama bertahun-tahun, terutama karena program nuklirnya, dengan pihak-pihak yang bernegosiasi untuk kembali ke Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) di Wina tanpa hasil yang nyata.
Kesepakatan JCPOA disepakati pada 2015 oleh Iran, China, Prancis, Jerman, Iran, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa.
Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari JCPOA pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi komprehensif terhadap Iran.
(Resa/Sputniknews)