ISLAMTODAY ID-Presiden Rusia mengatakan Gazprom mendapatkan izin untuk memeriksa pipa yang rusak akibat dugaan tindakan teroris.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggambarkan kerusakan pada dua saluran pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik.
Lebih lanjut, dia mengatakan kepada wartawan pada Senin (31/10) malam apa yang dilihat penyelidik Gazprom setelah diizinkan untuk memeriksa situs tersebut.
“Itu jelas merupakan tindakan terorisme,” ungkap Putin saat konferensi pers di Sochi, setelah pertemuannya dengan para pemimpin Armenia dan Azerbaijan, seperti dilansir dari RT, Senin (31/10).
Ketika ledakan September yang merusak Nord Stream terjadi, presiden Rusia mengatakan bahwa Gazprom diizinkan untuk memeriksa kerusakan tersebut.
Swedia telah menolak untuk melibatkan Rusia dalam penyelidikan, dengan mengutip informasi “yang tunduk pada kerahasiaan yang terkait langsung dengan keamanan nasional”.
“Ledakan itu “merobek” bagian pipa sepanjang 40 meter dan memisahkan garis sejauh 250 meter,” ungkap Putin.
Putin juga menambahkan bahwa ada “sepotong yang ditekuk 90 derajat dan terlempar ke bagian lain dari Nord Stream.”
Putin juga menggambarkan tuduhan di Barat bahwa Rusia sendiri mungkin berada di balik ledakan itu sebagai “omong kosong.”
Moskow telah menyebut Inggris ikut serta dalam “merencanakan, mendukung, dan mengimplementasikan” plot untuk menghancurkan pipa gas dari Rusia ke Jerman.
Kementerian pertahanan di London menanggapi dengan menuduh Rusia “melemparkan klaim palsu dalam skala besar” untuk mengalihkan perhatian dari “penanganan bencana atas invasi ilegal ke Ukraina”.
Karena “mitra Eropa” telah mempersulit Rusia untuk bekerja dengan mereka, Moskow memilih Türkiye untuk pembangunan pusat gas alam, kata Putin.
Lebih lanjut, Putin menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai “orang yang menepati janjinya”.
(Resa/RT)