ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Michael Snyder melalui blog The End of The American Dream, dengan judul 5 Global Flashpoints Which Could Absolutely Explode During The Early Stages Of 2023
Akankah 2023 menjadi tahun meletusnya konflik mengerikan di seluruh dunia?
Kita pasti sudah merasakan hidup di masa perang dan desas-desus tentang perang.
Bahkan kita menghadapi fakta bahwa ketegangan terjadi di sejumlah titik nyala global utama saat ini.
Jika beberapa konflik besar tiba-tiba dimulai tahun depan, kita berpotensi menyaksikan periode panjang ketidakstabilan geopolitik.
Seperti yang kita ketahui sangat mudah untuk memulai perang, tetapi jauh lebih sulit untuk mengakhirinya.
Jika masih ragu meragukannya, lihat saja apa yang terjadi di Ukraina.
Tidak ada akhir yang terlihat untuk konflik itu, dan ada beberapa perang lain yang benar-benar dapat meletus kapan saja.
Berikut ini adalah 5 titik nyala konflik global yang benar-benar dapat meledak pada tahap awal tahun 2023, seperti dilansir dari ZeroHedge, Sabtu (17/14).
#1 Serbia
Apakah kamu siap untuk perang lain di Balkan? Ketegangan etnis telah meningkat di puncak konflik dalam lebih dari 20 tahun, dan presiden Serbia baru saja mengadakan pertemuan darurat dewan keamanan nasionalnya.
Presiden Serbia Aleksandar Vučić telah bertemu dengan dewan keamanan nasionalnya saat ketegangan meningkat di Kosovo antara pihak berwenang di sana dan etnis Serbia.
Pada hari Sabtu (17/12) granat kejut dilemparkan ke polisi Uni Eropa di Kosovo utara, di mana orang Serbia merupakan mayoritas, dan polisi setempat baku tembak dengan kelompok tak dikenal.
Etnis Serbia memblokir jalan setelah polisi Kosovo dikerahkan dalam sengketa pelat nomor mobil.
Beberapa orang di kawasan ini sekarang percaya bahwa kemungkinan perang “tak terelakkan”, dan Kosovo telah meminta NATO untuk turun tangan dan campur tangan.
Pada konferensi pers di ibu kota Kosovo, Pristina pada hari Ahad (18/12), Perdana Menteri Albin Kurti meminta Pasukan Kosovo (KFOR), pasukan penjaga perdamaian internasional yang dipimpin NATO, untuk menjamin “kebebasan bergerak,”.
Selain itu, mereka juga membantu menghadapi pemblokiran jalan oleh geng kriminal.
Perdamaian yang rapuh telah dipertahankan di Kosovo sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008 setelah perang 1998-99 di mana NATO melakukan intervensi untuk melindungi mayoritas Albania di Kosovo.
Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.
#2 Sengketa Pebatasan China dan India
Pada hari Selasa (13/12), telah diketahui bahwa telah terjadi lagi bentrokan kekerasan di sepanjang perbatasan yang dipersengketakan antara China dan India.
Menteri pertahanan India pada Selasa (13/12) menyatakan bahwa tentara dari India dan China bentrok pekan lalu di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Perbatasan ini telah diperebutkan sejak juni 2020.
Rajnath Singh, yang berbicara kepada anggota parlemen di parlemen, mengatakan pertemuan hari Jumat (16/12) di sepanjang sektor Tawang di negara bagian Arunachal Pradesh timur dimulai ketika pasukan China “merambah ke wilayah India” dan “secara sepihak mencoba mengubah status quo” di sepanjang perbatasan yang disengketakan di dekat Yangtze.
Orang Cina sepertinya tidak bisa berhenti memprovokasi India, dan konflik besar-besaran antara kedua negara dapat meningkat di luar kendali dengan sangat cepat.
Mari kita berharap itu tidak terjadi, karena China dan India sama-sama memiliki senjata nuklir.
#3 Taiwan
Untuk waktu yang lama, kita telah diperingatkan bahwa China pada akhirnya akan menginvasi Taiwan.
Sayangnya, ketegangan di wilayah tersebut terus meningkat, dan pada hari Selasa (13/12) China mengirim lebih banyak pembom ke zona pertahanan udara Taiwan daripada sebelumnya.
China mengirim rekor 18 pembom berkemampuan nuklir ke zona pertahanan udara Taiwan, kata Taipei pada Selasa (13 Desember).
Langkah tersebut hanya beberapa hari setelah Beijing melarang lebih banyak impor Taiwan sebagai tanda terbaru hubungan yang memburuk.
Taiwan yang demokratis hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China.
China menganggap Taiwan dengan pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direbut suatu hari nanti.
#4 Iran
Akan ada perang antara Iran dan Israel.
Tentu saja IDF telah secara teratur menyerang pasukan yang didukung Iran di dalam Suriah secara teratur, tetapi kita harus bersyukur bahwa perang besar-besaran di mana rudal terbang bolak-balik antara kedua negara belum dimulai.
Sayangnya, kita lebih dekat dari sebelumnya ke titik itu.
Faktanya, Israel benar-benar memperingatkan bahwa mereka mungkin akan mengebom bandara di Beirut “jika Iran menyelundupkan senjata di pesawat sipil”.
Menurut laporan media Israel, Israel telah memperingatkan Lebanon bahwa Pasukan Pertahanan Israel dapat membom bandara Beirut jika menentukan bahwa Iran menyelundupkan senjata di pesawat sipil yang ditujukan untuk kelompok teroris Hizbullah.
Dugaan penyelundupan senjata dilaporkan oleh surat kabar berbahasa Arab yang berbasis di London, Asharq Al-Awsat, yang mengutip sumber-sumber Israel bahwa Israel mengeluarkan peringatan tersebut.
Ketika perang besar-besaran antara Iran dan Israel akhirnya dimulai, tidak akan ada yang menahan diri di kedua sisi.
Kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh perang seperti itu akan mengejutkan seluruh dunia, dan perdagangan minyak global akan terlempar ke dalam keadaan yang benar-benar kacau.
#5 Ukraina
Amerika Serikat dan Rusia sama-sama terus meningkatkan konflik mengerikan di Ukraina.
Sekarang Rusia membom jaringan listrik Ukraina, AS memilih untuk merespons dengan memberikan sistem rudal Patriot ke Ukraina.
“Pejabat Pentagon sedang dalam tahap akhir mempersiapkan rencana untuk mengirim sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina untuk melawan serangan udara Rusia,” ungkap pejabat AS kepada CBS News.
Rencana tersebut belum disetujui oleh Pentagon atau Gedung Putih, tetapi kemungkinan akan datang paling cepat minggu ini.
Ini merupakan eskalasi besar, dan juga dilaporkan bahwa pemerintahan Biden telah memberi lampu hijau kepada pemerintah Ukraina untuk melakukan serangan pesawat tak berawak jauh di dalam Rusia.
Tak perlu dikatakan, Rusia sama sekali tidak senang harus berurusan dengan serangan pesawat tak berawak jauh di dalam wilayah mereka sendiri.
Faktanya, beberapa suara terkemuka Rusia memperingatkan bahwa AS dan Rusia semakin dekat dengan hal yang tidak terpikirkan.
Berikut ini berasal dari sumber berita Inggris:
Anak buah Mad Vlad Putin telah melepaskan tembakan peringatan bahwa konflik Ukraina dapat berubah menjadi “perang nuklir skala penuh”.
Mereka membuat komentar tegas setelah AS memberikan lampu hijau bagi Kyiv untuk memulai serangan pesawat tak berawak ke Rusia.
Kami tidak melihat pembicaraan seperti itu di televisi AS.
Pemerintahan Biden terus meyakinkan kita semua bahwa risiko perang nuklir sangat rendah, tetapi Rusia melihat segala sesuatunya dengan sangat berbeda.
Salah satu sumber di lingkaran Putin mengatakan: “Ini bermain dengan api, mempertaruhkan perang skala penuh yang bisa dengan mudah menjadi nuklir.”
Yang lain menambahkan: “Siapa yang sekarang akan memberi Moskow lampu hijau untuk menyerang pusat pengambilan keputusan Ukraina?”
Kebanyakan orang tidak pernah membayangkan bahwa Perang Dunia I akan menjadi seburuk itu.
Dan kebanyakan orang tidak pernah membayangkan bahwa Perang Dunia II akan mengakibatkan puluhan juta kematian.
Sekarang kita telah memasuki tahap awal perang dunia III, dan kali ini peserta utamanya dipersenjatai dengan senjata nuklir.
Jika kita tidak mundur dari jurang, konsekuensinya berpotensi jauh melampaui apa yang bisa dibayangkan kebanyakan orang saat ini.
Jadi marilah kita berdoa untuk perdamaian, karena perang global yang mengakibatkan kematian ratusan juta orang bukanlah pilihan yang dapat diterima.
(Resa/ZeroHedge)