ISLAMTODAY ID – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan pada hari Ahad (25/12) bahwa mereka menangkap 7 pemimpin kelompok yang diduga terlibat Intelijen Inggris selama protes massal baru-baru ini.
“Sebuah kelompok terorganisir bernama Zagros, yang dipimpin oleh agen-agen dari Inggris dan membentuk tim elemen kontrarevolusioner aktif di dalam dan di luar negeri untuk memimpin kegiatan subversif, terutama selama protes baru-baru ini, telah diidentifikasi sebagai hasil dari operasi yang sukses,” ungkap IRGC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh media Iran.
IRGC mencatat bahwa mereka menangkap tujuh pemimpin kelompok di provinsi Kerman dan mengidentifikasi kontak mereka dengan agen Inggris.
Kerusuhan hebat pecah di Iran pada pertengahan September sehubungan dengan kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun.
Untuk diketahui, Mahsa Amini meninggal saat berada dalam tahanan polisi setelah ditahan karena mengenakan jilbab yang “tidak pantas”.
Di sisi lain, banyak warga Iran menuduh polisi moralitas memukul kepala Amini selama interogasi.
Dilansir dari Sputniknews, Ahad (25/12), protes berubah menjadi kekerasan dalam perjalanan 2,5 bulan mereka, dengan perusuh menyerang ulama, kepala masjid Iran, anggota keamanan Iran dan struktur militer utama.
Selain itu, dua serangan teroris terjadi di negara itu pada akhir Oktober dan awal November, dengan penyerang menembaki sekelompok warga sipil dan petugas polisi.
Teheran yakin kerusuhan itu dipicu dari luar negeri.
Badan penegak hukum Iran telah melakukan penangkapan massal terhadap orang-orang yang diduga direkrut oleh dinas intelijen negara-negara Barat, Israel dan Arab Saudi.
(Resa/Sputniknews)