ISLAMTODAY ID-Kepala Komando Selatan Pentagon, Jenderal Laura J. Richardson mengklaim pada Kamis (19/1/2023) bahwa AS sedang melakukan pembicaraan dengan Amerika Latin terkait Ukraina.
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk memasok mereka dengan senjata Amerika jika mereka menyumbangkan stok perlengkapan Rusia mereka sendiri ke Ukraina.
Berbicara kepada Dewan Atlantik, sebuah think tank yang didukung oleh NATO dan didanai oleh industri senjata AS, Richardson menyatakan bahwa total sembilan negara Amerika Latin “memiliki peralatan Rusia”.
“Pentagon sedang bekerja untuk menggantinya dengan peralatan AS jika negara-negara itu ingin menyumbangkannya ke Ukraina,” ungkap Richardson, seperti dilansir dari RT, Kamis (19/1/2023)
Selain itu, dia menunjukkan bahwa tiga negara ini – Kuba, Venezuela, dan Nikaragua – memiliki hubungan dekat dengan Rusia.
Namun, dia tidak secara jelas menyatakan apakah negara-negara ini akan disertakan dalam pembicaraan pertukaran senjata potensial, atau apakah kesepakatan potensial hanya akan melibatkan enam negara lain yang setuju untuk bekerja sama dengan AS.
Namun, AS secara aktif menentang kebijakan apa pun yang “menguntungkan pemerintah Kuba atau militer, intelijen, atau badan keamanannya”, dan melarang transaksi dengan sebagian besar entitas ini.
Washington bahkan tidak mengakui Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai pemimpin sah negara itu.
Demikian pula, AS menganggap pemilihan Presiden Nikaragua Daniel Ortega pada tahun 2021 itu “palsu”.
AS telah setuju menjual lebih dari 100 tank M1 Abrams ke Polandia, untuk menggantikan beberapa ratus tank era Soviet yang disumbangkan ke Ukraina oleh Warsawa.
Demikian pula, pemerintahan Biden telah mentransfer sistem pertahanan udara buatan AS ke Slovakia untuk menggantikan sistem Soviet yang dikirim ke Ukraina oleh pemerintahnya.
Sementara itu, Pentagon telah mendorong produsen senjata AS untuk meningkatkan produksi senjata yang dikirim ke Ukraina dari stok militer AS.
Menurut berbagai laporan, upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempersenjatai pasukan Kiev telah membuat persediaan Amerika hampir habis.
(Resa/RT)