ISLAMTODAY.ID–AS mempersenjatai Negara-negara Kepulauan Pasifik (PIC) dan mencoba untuk membentuk front anti-China untuk melayani AS, ungkap media utama milik pemerintah China Globaltimes.
Globaltimes memberikan peringatan ini, menyusul pengumuman AS yang telah membuat “kemajuan substansial” dengan Papua Nugini (PNG) pada teks perjanjian kerjasama pertahanan (DCA).
Para ahli mengatakan PNG mengizinkan kehadiran militer AS di kawasan itu, dan menyamakannya seperti “membuka kandang domba untuk serigala,” serta mereka menambahkan bahwa kerja sama perdamaian, pembangunan, dan perubahan iklim adalah agenda yang lebih penting bagi negara-negara kawasan Pasifik.
Menurut rilis yang baru-baru ini dipublikasikan oleh Departemen Luar Negeri AS, negosiator dari departemen tersebut dan Departemen Luar Negeri PNG mengadakan negosiasi dari 6 hingga 10 Februari di Honolulu, Hawaii, mengenai perjanjian kerja sama pertahanan yang akan memperkuat kerja sama keamanan antara kedua negara. .
AS dan PNG telah membuat kemajuan substansial dalam teks DCA tentang saling pengertian tentang isu-isu inti, kata rilis AS, tanpa mengungkapkan lebih banyak tentang kontennya.
Meski kata “China” tidak muncul dalam pernyataan AS, pengamat dan media melihat target AS sebagai rahasia umum. Reuters mengatakan bahwa negosiasi tersebut dilakukan di tengah “kekhawatiran yang meningkat” atas masalah Taiwan dan sengketa Laut China Selatan.
Chen Hong, seorang ahli studi Australia dan PIC di East China Normal University, mengatakan kepada Global Times pada hari Senin bahwa AS selalu meningkatkan “ancaman China” untuk mengembangkan pencegahan AS yang sebenarnya.
Sebelum pengumuman perjanjian pertahanan dengan PNG, AS mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menandatangani MoU dengan Mikronesia tentang bantuan, sejalan dengan negosiasi tentang akses lebih lanjut bagi AS ke negara tersebut untuk tujuan pertahanan.
PIC harus sangat waspada terhadap AS yang mempersenjatai kawasan itu dan membiarkannya dalam risiko konfrontasi militer potensial sebagai imbalan atas bantuan ekonomi AS, kata Chen.
AS berusaha untuk memobilisasi negara-negara di Pasifik Barat dari selatan ke utara untuk menciptakan front anti-China dan melayani petualangan militer Amerika, menggunakannya sebagai logistik, pangkalan militer, atau sebagai umpan meriam, kata Chen. (Rasya)