ISLAMTODAY ID-Kabinet Saudi pada 29 Maret menyetujui keputusan untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) sebagai “mitra dialog.”
SCO adalah blok kerjasama Eurasia yang dibuat pada tahun 2001 oleh Rusia, Cina, dan beberapa negara bekas Soviet di Asia Tengah.
Blok regional saat ini mencakup India, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Pakistan, dan Uzbekistan, dengan Iran akan segera bergabung sebagai anggota tetap.
Selain itu beberapa negara seperti Afghanistan, Belarus, dan Mongolia adalah negara pengamat.
Sementara itu, organisasi tersebut memiliki enam mitra dialog: Armenia, Azerbaijan, Kamboja, Nepal, Sri Lanka, dan Turki.
Raja Saudi Salman menyetujui Memorandum of Understanding (MoU) untuk bergabung dengan SCO.
“Selama sesi kabinet, dia juga mengizinkan peluncuran pelatihan teknis dan kejuruan antara kerajaan dan China,” ungkap media Saudi Press Agency (SPA), seperti dilansir dari The Cradle, Kamis (30/3/2023).
Sumber yang berbicara dengan Reuters mengungkapkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS) berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping selama kunjungan terakhir ke Riyadh pada bulan Desember untuk bergabung dengan SCO.
Status mitra dialog akan menjadi langkah pertama dalam organisasi sebelum Arab Saudi diberikan keanggotaan penuh dalam jangka menengah.
Selama beberapa minggu terakhir, Arab Saudi telah secara signifikan memperkuat hubungan dengan China, semakin menjauh dari kemitraan bersejarahnya dengan AS.
Beberapa jam sebelum bergabung dengan SCO, MbS berterima kasih kepada China atas perannya dalam memediasi kesepakatan pemulihan hubungan dengan Teheran dan memfasilitasi “hubungan bertetangga yang baik” di wilayah tersebut.
China dan Arab Saudi minggu ini juga memperdalam kerja sama energi.
Untuk diketahui, raksasa minyak milik negara Aramco setuju untuk mengakuisisi 10 persen saham Rongsheng Petrochemical Co. senilai $3,6 miliar.
Kesepakatan tersebut akan membuat kerajaan memasok 480.000 barel minyak mentah per hari ke fasilitas penyulingan dan bahan kimia terintegrasi terbesar di China di provinsi Zhejiang.
Selama akhir pekan, Aramco mengumumkan usaha patungan dengan dua perusahaan China lainnya untuk membangun 300.000 barel per hari (bpd) kilang dan kompleks petrokimia di timur laut China.
Kesepakatan gabungan akan membuat kontrak pasokan Aramco dengan China meningkat hingga 690.000 barel per hari.
Kemitraan Riyadh yang berkembang dengan China telah menimbulkan kekhawatiran di AS, dengan Gedung Putih mengeluarkan peringatan tentang “upaya Beijing untuk memberikan pengaruh di seluruh dunia.”
(Resa/The Cradle)