ISLAMTODAY ID-Seorang walikota Muslim dari New Jersey dilarang menghadiri perayaan Idul Fitri Gedung Putih bersama Presiden Joe Biden pada hari Ahad (30/4/2023).
“Ini mengejutkan,” ungkap Mohamed Khairullah, walikota Prospect Park, New Jersey, kepada Middle East Eye.
“Saya memang menerima undangan dan kemudian saya menerima permintaan kedua untuk mengonfirmasi. Jadi saya terkejut.”
Khairullah mengatakan dia menerima telepon sesaat sebelum tiba di Gedung Putih yang memberitahukan bahwa dia belum diizinkan masuk oleh dinas rahasia dan tidak bisa menghadiri perayaan Idul Fitri.
Lebih lanjut, tidak ada penjelasan yang diberikan.
“Meskipun kami menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan, walikota tidak diizinkan memasuki kompleks Gedung Putih malam ini,” ungkap Anthony Guglielmi, juru bicara Dinas Rahasia AS, seperti dilansir dari MEE, Selasa (3/4/2023).
“Sayangnya, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang cara dan metode perlindungan khusus yang digunakan untuk melakukan operasi keamanan kami di Gedung Putih.”
Pada Januari 2023, seorang peretas Swiss dilaporkan memperoleh akses ke dua daftar, daftar larangan terbang dan daftar pilihan, setelah maskapai regional Amerika meninggalkan mereka di server data dan diekspos secara online.
Daftar yang berasal dari tahun 2019 berisi sekitar 1,5 juta entri. Council on American-Islamic Relations (Cair), yang memperoleh salinan daftar larangan terbang, mengatakan isinya menunjukkan sebagian besar nama Muslim dan Arab, menunjukkan bahwa FBI secara tidak proporsional menargetkan komunitas Muslim.
Menurut Cair, seseorang dengan nama dan tanggal lahir Khairullah ada di dataset.
Khairullah mengatakan pada 2019 ia pernah dihentikan di Bandara Internasional JFK dan ditahan selama hampir tiga jam.
“Gedung Putih memiliki kesempatan sekarang untuk memperbaiki apa yang dibuat selama pemerintahan sebelumnya. Gedung Putih perlu mengambil sikap tegas terhadap daftar yang dianggap ilegal oleh hakim federal,” ungkap Khairullah kepada MEE.
“Mereka memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahan pemerintahan sebelumnya. Mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka mendukung Amerika yang beragam, bahwa mereka mendukung minoritas, bahwa mereka mendukung para imigran.”
Penghinaan
Ada Muslim di media sosial yang mengkritik Muslim yang menghadiri perayaan Idul Fitri di Gedung Putih, dengan beberapa mengatakan mereka “dihina”.
“Anda tidak malu menghadiri pesta Idul Fitri dengan seorang presiden yang menyatakan diri sebagai Zionis dan penjahat perang?” ungkap seorang Muslim di Twitter.
Khairullah mengatakan dia memahami kritik tersebut. Selama pemerintahan Obama, dia menolak pergi ke Gedung Putih untuk acara Ramadhan karena “sikap Obama terhadap Suriah”.
“Saya bisa mengerti orang yang berbeda memiliki emosi yang berbeda. Dan itu bisa didasarkan pada prinsip mereka, ”ungkapnya.
“Tapi saya tidak percaya bahwa 100 persen dari kita harus memboikot entitas dan pemerintah mana pun. Itu bukan cara kita membangun jembatan.”
Cair-New Jersey menyerukan Gedung Putih untuk membubarkan daftar pantauan dan mengeluarkan permintaan maaf kepada Khairullah.
“Jika kejadian seperti ini terjadi pada tokoh Muslim Amerika yang terkenal dan dihormati seperti Walikota Khairullah, ini kemudian menimbulkan pertanyaan: Apa yang terjadi pada umat Islam yang tidak memiliki akses dan visibilitas yang dimiliki walikota,” ungkap Selaedin Maksut, direktur eksekutif Cair-New Jersey mengatakan dalam sebuah pernyataan.
(Resa/MEE)