ISLAMTODAY ID-UNICEF mengatakan bahwa kekerasan geng yang melanda Haiti telah menyebabkan peningkatan 30 persen kekurangan gizi akut yang parah pada anak-anak tahun ini.
Organisasi tersebut juga memperingatkan kehidupan lebih dari 100.000 anak muda terancam.
“Kekerasan bersenjata telah mengintensifkan jumlah anak di Haiti yang menderita gizi buruk akut parah (SAM), juga dikenal sebagai sangat kurus, yang meroket di negara itu,” ungkap UNICEF dalam sebuah pernyataan, Kamis (11/5/2023), seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (11/5/2023).
“Lebih dari 115.000 anak menghadapi kemungkinan mati kelaparan di negara pulau Karibia itu pada 2023 naik dari hampir 86.000 tahun lalu, ” ungkap Dana Anak-anak PBB.
“Di Haiti, semakin banyak ibu dan ayah yang tidak dapat lagi memberikan perawatan dan nutrisi yang tepat kepada anak-anak mereka, dan orang tua tidak dapat membawa mereka ke pusat kesehatan karena meningkatnya kekerasan mengerikan yang disebabkan oleh kelompok bersenjata,” ungkap perwakilan UNICEF di Haiti Bruno Maes.
Geng saingan telah menguasai sebagian besar ibu kota Port-au-Prince karena Haiti, negara termiskin di Amerika, telah dicengkeram oleh krisis politik dan ekonomi sejak pembunuhan presiden Jovenel Moise pada Juli 2021.
“Dikombinasikan dengan wabah kolera yang sedang berlangsung, lebih banyak anak menderita wasting parah lebih cepat, dan akan meninggal jika tindakan segera tidak diambil,” Maes memperingatkan.
Tanggapan Krisis
Haiti telah menghitung lebih dari 41.000 kasus yang diduga kolera sejak kemunculannya kembali di negara itu pada bulan Oktober, dengan anak-anak di bawah usia 14 tahun merupakan hampir setengah dari kasus tersebut, menurut pernyataan tersebut.
UNICEF sangat membutuhkan $17 juta untuk menanggapi krisis, kata badan tersebut dalam pernyataannya, termasuk untuk mendukung deteksi malnutrisi dan untuk membeli makanan dan perawatan lainnya.
“Tanpa intervensi semacam itu, situasinya bisa semakin memburuk antara sekarang dan Oktober,” ujar pernyataan itu.
“Kesenjangan pendanaan dapat membuat nyawa lebih dari 100.000 anak terancam kematian segera,” tambahnya, dengan mengatakan anak-anak yang tinggal di Port-au-Prince paling terpengaruh.
Secara terpisah, hampir satu dari empat anak Haiti sudah menderita kekurangan gizi kronis, kata pernyataan tersebut, membuat mereka tidak dapat “mencapai kemampuan fisik dan kognitif mereka.”
Lebih dari 600 orang tewas dalam kekerasan geng bulan lalu di Haiti, kata PBB Selasa, dalam “gelombang baru kekerasan ekstrem” yang membuat Port-au-Prince sangat terpukul.
Badan tersebut telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mengirim angkatan bersenjata khusus untuk membantu polisi dan pihak berwenang Haiti memulihkan ketertiban.
(Resa/TRTWorld)