ISLAMTODAY ID-Eks Sekretaris Jenderal NATO Anders Rasmussen klaim sekelompok negara NATO mungkin akan mengambil tindakan mandiri melindungi Ukraina saat berlangsung pertemuan di Vilnius pada 11-12 Juli.
Langkah ini diberikan jika pasukan NATO dianggap gagal memberikan jaminan keamanan.
“Jika NATO tidak dapat sepakat pada langkah jelas ke depan untuk Ukraina, ada kemungkinan nyata bahwa beberapa negara secara individu dapat mengambil tindakan,” ujar Eks Sekretaris Jenderal NATO Anders Rasmussen.
“Kami tahu bahwa Polandia sangat terlibat dalam memberikan bantuan konkret kepada Ukraina. Dan saya tidak mengecualikan kemungkinan bahwa Polandia akan terlibat lebih kuat dalam konteks ini secara nasional dan diikuti oleh negara-negara Baltik, mungkin termasuk kemungkinan adanya pasukan di lapangan… Saya pikir Polandia akan dengan serius mempertimbangkan untuk terlibat dan membentuk koalisi yang bersedia jika Ukraina tidak mendapatkan apa pun di Vilnius,” ungkap Rasmussen, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (8/6/2023).
Rasmussen mengatakan jaminan keamanan perlu mencakup pertukaran intelijen, pelatihan bersama Ukraina, interoperabilitas NATO, produksi amunisi yang ditingkatkan, dan pasokan senjata.
Dia menyatakan bahwa beberapa sekutu NATO mungkin mendukung jaminan keamanan untuk sebenarnya menghindari diskusi nyata tentang aspirasi keanggotaan Ukraina.
“Saya tidak berpikir itu mungkin. Saya pikir isu NATO akan diangkat dalam pertemuan di Vilnius. Saya telah berbicara dengan beberapa pemimpin Eropa Timur, dan ada sekelompok sekutu Eropa Timur yang keras yang ingin setidaknya memiliki jalan yang jelas bagi Ukraina menuju keanggotaan NATO,” ungkapnya.
Rasmussen menegaskan kehadiran Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
“Meskipun Ukraina tidak akan menerima undangan untuk bergabung dengan NATO di Vilnius, undangan tersebut dapat diperpanjang di Washington tahun depan,” ungkap Rasmussen.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Selasa (6/6/2023) bahwa dia berharap negaranya menerima jaminan keamanan dalam pertemuan NATO di Vilnius yang dijadwalkan pada 11-12 Juli, serta undangan jelas untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
“Militer Ukraina kecewa karena Kiev belum menerima keputusan positif yang jelas mengenai keanggotaan negara tersebut di NATO dan Uni Eropa,” ungkap Zelensky.
(Resa/Sputniknews)