(IslamToday ID) – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan pada hari Kamis (15/6/2023) bahwa sekitar 20 negara ingin bergabung dengan blok ekonomi BRICS.
“Meningkatnya jumlah negara yang mencari kerja sama dengan BRICS, akronim untuk anggota saat ini Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, menunjukkan pentingnya format ini di arena global,” ungkap Ryabkov kepada kantor berita TASS milik negara Rusia.
Percakapan mengenai hal ini terjadi pada pertemuan menteri luar negeri BRICS di Cape Town pada awal Juni. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas mengenai kriteria untuk bergabung dengan BRICS.
Diplomat senior itu mengatakan bahwa aksesi Afrika Selatan ke blok tersebut adalah pengalaman yang sukses, mengingat bahwa keputusan itu dibuat berdasarkan kesepakatan para peserta lainnya.
“Saya pikir kandidat yang kuat … dapat beralih ke pengalaman ini juga, memprediksi sendiri apa yang bisa dan tidak bisa terjadi,” ungkapnya, seperti dilansir dari AA, Kamis (15/6/2023).
Lebih lanjut, Ryabkov mendesak peserta BRICS lainnya terbuka saat memutuskan untuk mengambil anggota baru. Hal ini mengacu pada fakta bahwa Rusia menyukai gagasan untuk mengajak negara-negara Arab dan Asia-Pasifik.
Sementara itu, KTT BRICS dijadwalkan pada Agustus dan akan dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Akan tetapi, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin.
Menanggapi surat tersebut, Ryabkov mengatakan Moskow menganggap dokumen ini “secara hukum tidak penting, provokatif, dan tidak dapat diterima.”
“Kami berharap, sebagai negara tuan rumah KTT BRICS, Afrika Selatan pasti akan dipandu oleh pemahaman bahwa pejabat tinggi menikmati kekebalan yurisdiksi mutlak dari penuntutan,” ungkap Ryabkov.
“Kami telah mengirim sinyal yang relevan ke Afrika Selatan dan kami berharap ini adalah cara untuk mengatur semuanya dalam hal KTT dan partisipasi kepemimpinan Rusia,” tambahnya.[res]