(IslamToday ID) – Presiden Joe Biden menyatakan ada ancaman nyata bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir taktis setelah menempatkan beberapa persenjataannya di wilayah sekutu terdekatnya.
Dalam pertemuan di California pada hari Senin (19/6/2023), Biden menjelaskan tindakan Rusia di Belarusia bisa menjadi tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan nuklir taktis.
“Ketika saya berada di sini sekitar dua tahun yang lalu dan mengatakan bahwa saya khawatir tentang sungai Colorado yang mengering, semua orang menatap saya seperti orang gila,” ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Selasa (20/6/2023).
“Mereka menatap saya seperti ketika saya mengatakan bahwa saya khawatir tentang Presiden Rusia Vladimir Putin yang menggunakan senjata nuklir taktis. Itu nyata.”
Pernyataan itu muncul setelah presiden mengecam pengerahan Rusia selama akhir pekan.
Moskow dan Minsk telah menyelesaikan kesepakatan untuk menempatkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia bulan lalu.
Menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, hulu ledak atom akan dipasang pada rudal Iskander-M dan jet tempur yang secara khusus dimodifikasi untuk tujuan tersebut.
Lebih lanjut, Shoigu mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan respon terhadap Inggris yang memasok amunisi uranium yang sudah habis ke Ukraina tahun lalu.
Pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa sejumlah hulu ledak dengan hasil rendah telah tiba di wilayah Belarusia.
Selain itu, Putin mengatakan kepada mitranya Alexander Lukashenko bahwa semuanya berjalan sesuai rencana.
Menanggapi reaksi kritis dari para pejabat AS, Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat sebelumnya menuduh Washington munafik dalam masalah ini, dengan menunjuk sekitar 150 rudal nuklir Amerika yang ditempatkan di Eropa Barat dan Turki.
“Amerika Serikat telah puluhan tahun mempertahankan persenjataan nuklirnya yang besar di Eropa. Bersama dengan sekutu NATO-nya, Amerika Serikat berpartisipasi dalam pengaturan pembagian nuklir dan melatih skenario penggunaan senjata nuklir untuk melawan negara kami,” ungkapnya.
Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat jugaa mnegatakan bahwa sebelum menyalahkan pihak lain, Washington dapat melakukan introspeksi diri. [res]