(IslamToday ID) – Menteri Luar Negeri Nikaragua, Denis Moncada mengatakan negaranya tertarik bergabung dengan BRICS karena blok tersebut mendorong tatanan multipolar dan persatuan yang lebih kuat di antara negara-negara berkembang.
“Nicaragua telah mengungkapkan minatnya untuk bergabung dengan BRICS. Ini adalah langkah yang logis karena ini adalah cara baru, dunia baru, di mana negara-negara berkembang dapat memiliki persatuan dan pengembangan yang lebih baik, serta dunia yang lebih baik yaitu dunia multipolar,” ungkap Denis Moncada, seperti dilansir dari Sputniknews, Jumat (29/9/2023).
Menurutnya, Managua dan Moskow sedang melakukan pembicaraan terkait perdagangan dengan mata uang nasional, termasuk saat membayar gandum Rusia.
“Ini adalah topik (beralih ke mata uang nasional) dari percakapan yang universal di antara teman-teman yang berjuang melawan hegemoni AS. Diskusi ini sangat diperlukan. Kekacauan ini memicu percakapan yang kami pertahankan antara perwakilan kami dan perwakilan perbankan kami,” ujar Moncada.
Pada bulan April, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengunjungi Nikaragua sebagai bagian dari tur Amerika Latinnya.
Sabotase Pipa Nord Stream
Lebih lanjut, Managua juga menganggap sabotase terhadap pipa Nord Stream sebagai tindakan terorisme negara oleh Barat.
“Ini adalah contoh yang sangat jelas dari tindakan terorisme oleh negara-negara yang menjadi musuh Federasi Rusia. Pemerintah Nikaragua dengan tegas menentang upaya Barat ini untuk melakukan terorisme negara. Dan kami sungguh percaya pada kedaulatan negara-negara,” ungkap Moncada.
Menurutnya, negara-negara yang melakukan tindakan ini sangat jelas yaitu NATO, AS, sekutu-sekutunya.
Untuk diketahui, Pipa Nord Stream yang dibangun untuk mengirimkan gas di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman terkena ledakan pada September 2022.
Operator pipa tersebut, Nord Stream AG, mengatakan bahwa kerusakan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan sulit untuk memperkirakan waktu perbaikannya.[res]