(IslamToday ID)—Presiden Ukraina Vladimir Zelensky meminta militernya memberikan kemajuan menjelang KTT besar NATO yang akan diadakan di Lituania pada 11 Juli.
Langkah ini diambil untuk merespon pernyataan AS yang akan memperlambat atau menghentikan pasokan senjata AS jika pasukan Ukraina tidak mampu bergerak maju.
Pada akhir pekan, Zelensky berbicara dengan beberapa wartawan dan mengomentari beberapa hari terakhir pemberitaan di Barat yang menunjukkan bahwa serangan balik mungkin gagal.
Dia mendesak lebih banyak senjata Barat sambil menyalahkan bahwa keuntungan dari musim gugur yang lalu telah hilang sebagian karena terlambatnya kedatangan artileri.
Jendral utamanya juga mengeluh tentang kurangnya superioritas udara, sambil terus menekan jet tempur F-16.
“Kami berhenti karena tidak bisa maju. Maju berarti kehilangan orang dan kami tidak punya artileri,” ungkapnya dalam jumpa pers, seperti dilansir dari ZeroHedge, Senin (3/7/2023)
“Kami sangat berhati-hati dalam aspek ini. Sesuatu yang cepat tidak selalu aman.”
Lebih lanjut, Zelensky mengatakan memiliki kewajiban untuk pasukannya dan tidak mengambil risiko yang tidak perlu.
“Jika mereka memberi tahu saya bahwa dua bulan akan berlalu dan ribuan orang akan mati, atau tiga bulan dan lebih sedikit orang yang akan mati, tentu saja, saya akan memilih yang terakhir. Antara waktu dan orang, yang terpenting adalah orang.”
Di sisi lain, Zelensky secara khusus memanggil Partai Republik di Kongres AS.
Lagi-lagi hal ini datang dengan latar belakang kekhawatiran Kiev atas memudarnya antusiasme untuk upaya perang dari Washington dan Barat pada saat sensitif KTT tahunan NATO.
Dia mengecam pesan berbahaya yang datang dari beberapa Republikan, tetapi memuji kunjungan mantan Wakil Presiden Mike Pence hari Kamis.
“Mike Pence telah mengunjungi kami, dan dia mendukung Ukraina. Pertama-tama, sebagai orang Amerika, dan kemudian sebagai seorang Republikan,” ungkap Zelensky.
“Kami memiliki dukungan bipartisan. Namun, ada pesan berbeda di lingkaran mereka mengenai dukungan untuk Ukraina. Ada pesan yang datang dari beberapa Republikan, terkadang pesan berbahaya, bahwa mungkin ada sedikit dukungan.”
Dia menekankan bahwa mempertahankan dukungan bipartisan adalah hal terpenting bagi Ukraina terlepas dari siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS 2024.
Dia juga pernah berkata, NATO tanpa Ukraina bukanlah NATO.
Sementara itu, Inggris tetap menjadi advokat yang paling blak-blakan untuk masuknya Kiev ke NATO.
Selain itu, Jerman dan AS telah menyuarakan kehati-hatian dan keengganan pada pertanyaan tentang keanggotaan penuh.[res]