(IslamToday ID)—Iran telah menjadi anggota penuh ke-9 dari Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
Langkah ini meningkatkan status Iran sebelumnya yang sebagai pengamat blok pembangunan keamanan dan ekonomi Eurasia.
Aksesi berlangsung pada hari Selasa (4/7/2023) selama pertemuan virtual para pemimpin SCO yang diselenggarakan oleh India melalui pemilihan presiden bergilir.
Iran telah menjadi peserta KTT sejak 2005 dan mengajukan keanggotaan penuh pada 2021. November lalu, parlemen Teheran meratifikasi rancangan undang-undang untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
“Otoritas dan pengaruh komunitas kami semakin kuat. Kepentingan negara lain dan struktur internasional terhadap aktivitasnya semakin meningkat,” ungkap Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dilansir dari RT, Selasa (4/7/2023).
“Mereka mempercayai kami dan menginginkan persahabatan dan kerja sama kami.”
Lebih lanjut, Putin memuji kemajuan cepat Iran menjadi anggota penuh SCO.
Putin juga menjelaskan dari tujuan dari forum tersebut yaitu untuk membantu rekan-rekan negara lain mengintegrasikan ke dalam pekerjaan multifaset yang dilakukan Rusia.
Untuk diektahui, SCO dibentuk pada 1990-an sebagai Shanghai Five, awalnya terdiri dari China, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, dan Tajikistan.
Uzbekistan bergabung pada tahun 2001 yang menyebabkan perubahan nama, dan putaran perluasan terbaru pada tahun 2017 melihat India dan Pakistan bergabung.
Pada hari Selasa (4/7/2023), Belarusia diperkirakan akan menandatangani nota aksesi, langkah yang diperlukan bagi negara pengamat untuk menjadi anggota SCO.
Minsk mengajukan prosedur tersebut tahun lalu selama pertemuan puncak di Uzbekistan.
Selain Belarusia, Afghanistan dan Mongolia saat ini memiliki status pengamat, dan lebih dari 12 negara dipandang oleh SCO sebagai mitra dialog.[res]