Tii(IslamToday ID)—Media pemerintah China menggambarkan pembatasan ekspor logam langka digunakan untuk membuat semikonduktor dan mobil listrik sebagai peringatan ke Amerika Serikat bahwa China tidak akan keluar dari rantai pasokan global.
Global Times mengatakan Washington dan sekutunya telah berusaha untuk menekan sektor teknologi China tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap pasokan global dan rantai industri.
“Tapi sekarang pertanyaannya adalah berapa lama Washington dapat mengabaikan peringatan atas konsekuensi ketika China mulai mengambil tindakan yang sah dan masuk akal untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasionalnya,” ungkap Global Times, seperti dilansir dari Al Jazeera, Rabu (5/7/2023)
“Dibandingkan dengan tekanan sekutu AS untuk bekerja sama dalam larangan chip terhadap China, langkah China kali ini mungkin lebih merupakan peringatan, menunjukkan bahwa China tidak akan secara pasif terjepit dari rantai pasokan semikonduktor global,” tambah surat kabar itu.
Secara terpisah, China Daily yang dikelola pemerintah pada hari Rabu (5/7/2023) mengutip seorang mantan pejabat China yang mengatakan bahwa pembatasan itu hanyalah awal dari sanksi dan tindakan Beijing.
“Kontrol ekspor (China) atas bahan pembuat chip adalah pukulan berat yang dipikirkan dengan matang,” Wei Jianguo, mantan wakil menteri perdagangan.
Selain itu, Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai China pada hari Senin (3/6/2023) mengumumkan bahwa ekspor produk galium dan germanium tertentu akan memerlukan persetujuan khusus mulai 1 Agustus dalam”menjaga keamanan dan kepentingan nasional.
Pengumuman itu muncul setelah laporan bahwa AS sedang mempertimbangkan pembatasan baru pada ekspor chip kecerdasan buatan ke China dalam langkah terbaru Washington untuk membatasi sektor teknologi China.
Sementara itu, China dan AS sedang menghadapi pertempuran sengit untuk mendapatkan pengaruh strategis dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk diketahui, Gallium digunakan dalam produksi sirkuit terintegrasi, LED, dan panel fotovoltaik untuk panel surya, sedangkan germanium digunakan untuk membuat serat optik dan lensa kamera inframerah.
Menurut Komisi Eropa, China sendiri menyumbang sekitar 80 persen dari produksi global logam langka tersebut.
Komisi Eropa pada hari Selasa (4/7/2023) menyatakan keprihatinan atas pembatasan China pada pengiriman logam langka.
Lebih lanjut, menyerukan Beijing untuk mendasarkan pembatasan ekspor pada pertimbangan keamanan yang jelas sejalan dengan aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia).[res]