(IslamToday ID)—Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyalahkan pihak berwenang atas kegagalannya mengikuti aturan tanggap bencana karena jumlah korban tewas akibat hujan deras berhari-hari bertambah menjadi 39 orang.
Yoon pada hari Senin (17/7/2023) mengadakan pertemuan intra-lembaga tentang tanggap bencana dan mengatakan bahwa situasinya menjadi lebih buruk karena manajemen yang buruk di daerah-daerah yang rentan.
“Kami telah berulang kali menekankan kontrol akses ke area berbahaya dan evakuasi pencegahan sejak tahun lalu, tetapi jika prinsip dasar tanggap bencana tidak dipertahankan, sulit untuk memastikan keamanan publik,” ungkap Yoon, seperti dilansir dari TRTWord, Senin (17/7/2023)
Dia meminta pihak berwenang untuk melakukan upaya maksimal dalam menyelamatkan para korban dan berjanji mendukung pekerjaan pemulihan dan keluarga yang terkena dampak, termasuk menetapkan daerah yang dilanda banjir sebagai zona bencana khusus.
Hujan telah mengguyur wilayah tengah dan selatan Korea Selatan sejak Kamis (13/7/2023) saat musim hujan yang dimulai pada akhir Juni mencapai puncaknya.
Kementerian dalam negeri juga melaporkan 9 orang hilang dan 34 terluka di seluruh negeri.
Sebanyak 12 korban meninggal, termasuk 3 mayat yang ditemukan di sebuah terowongan pusat kota Cheongju dan 9 lainnya terluka.
Kondisi terowongan sangat parah di mana 16 kendaraan, termasuk sebuah bus, terendam banjir bandang pada hari Sabtu (15/7/2023) setelah tanggul sungai jebol.
Krisis Iklim
Insiden tersebut memicu pertanyaan atas upaya Korea Selatan untuk mencegah dan menanggapi kerusakan akibat banjir.
Beberapa pengemudi yang sering menggunakan jalan tersebut menyalahkan pemerintah karena gagal melarang akses ke underpass meskipun banjir telah diperkirakan secara luas.
Sehingga banjir telah merenggut puluhan nyawa selama musim hujan baru-baru ini karena pola cuaca menjadi lebih ekstrim.
Pemerintah Korea Selatan tahun lalu berjanji untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi bencana akibat perubahan iklim dengan lebih baik setelah hujan lebat dalam 115 tahun menghantam Seoul, termasuk distrik mewah Gangnam.(res)