(IslamToday ID)—Ketegangan antara Polandia dan Belarusia terus meningkat, sehingga membuat Militer Polandia memperkuat wilayah perbatasan.
Warsawa menyalahkan situasi tersebut pada gelombang migrasi dan kehadiran agen yang bekerja untuk kontraktor pertahanan Rusia, Wagner Group.
Menurut sebuah pernyataan yang dikutip oleh media lokal pada hari Selasa (8/8/2023), kementerian pertahanan Polandia menandatangani permintaan Tomasz Praga, kepala pasukan perbatasan negara itu, untuk memindahkan seribu tentara lagi ke perbatasan Polandia-Belarusia.
Dilansir dari RT, Selasa (8/8/2023), saat ini, ada sekitar 2.000 tentara yang ditempatkan di daerah tersebut.
Permintaan bala bantuan datang setelah Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia Maciej Wasik mengklaim bahwa tekanan migrasi di perbatasan Polandia dengan Belarus semakin meningkat.
Lebih lanjut, Maciej Wasih menyatakan bahwa pembangunan tidak akan mungkin tanpa keterlibatan penjaga perbatasan Belarusia.
Menurut Praga, sekitar 19.000 orang telah mencoba melintasi perbatasan secara ilegal tahun ini, dibandingkan dengan 16.000 pada tahun 2022.
Krisis migrasi di wilayah tersebut pertama kali muncul pada tahun 2021, ketika Belarus muncul sebagai titik transit utama bagi pengungsi Timur Tengah yang mencoba mencapai UE.
Namun, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko membantah tuduhan bahwa Minsk membantu meningkatkan arus pengungsi ke Polandia.
Dalam beberapa minggu terakhir, otoritas Polandia juga menandai kekhawatiran tentang dugaan upaya agen Wagner Group untuk menyusup ke negara tersebut.
Untuk diketahui, Wagner Group pindah ke Belarusia sebagai bagian dari kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan singkat di Rusia.
Warsawa juga menyarankan menutup perbatasan untuk mencegah serangan yang diklaim.
Ketegangan perbatasan meningkat lebih jauh minggu lalu ketika Polandia mengklaim bahwa dua helikopter Belarusia telah melanggar wilayah udaranya.(res)