(IslamToday ID)—Anggaran keamanan nasional Amerika Serikat (AS) meningkat tajam hingga $1,3 triliun akibat dari ancaman-ancaman yang dibuat-buat. Dan tidak ada yang bisa menunjukan ancaman yang mengada-ada ini daripada ketakutan yang disebarkan dari KTT NATO di Vilnius.
Sejak Konferensi Keamanan Munich pada tahun 2007, Presiden Rusia yang dianggap musuh nomer satu Barat, Vladimir Putin telah mengatakan berulang kali, bahwa bergabungnya Ukraina dengan NATO adalah garis merah mutlak.
Dan siapa pun yang memiliki pandandan yang lurus tentunya tidak akan berani-berani menentang apa yang dikatakan Putin.
Kita tarik contoh, bagaimana reaksi Washington jika Rusia tiba-tiba menempatkan rudal dan nuklir di Meksiko, atau Kuba, atau Nikaragua, atau Granada atau Venezuela?
Tentunya hal ini akan sangat membuat AS murka bahkan akan menciptakan Perang yang lebih besar dengan meminta semua sekutunya untuk mengutuk Rusia bahkan beraliansi menghancurkan negara itu.
Namun, kenyataannya AS dan NATO melakukan hal yang sama memberikan tangan terbuka Ukraina bergabung ke NATO yang akhirnya alyansı itu dapat menempatkan rudal-rudal nuklir-nya menghadapi langsung ke Rusia.
Masa depan Ukraina ada di NATO. Hal ini kembali menegaskan komitmen yang NATO buat pada KTT 2008 di Bukares bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO.
Ukraina telah menjadi semakin dapat dioperasikan dan terintegrasi secara politik dengan Aliansi.
NATO Tidak Membawa Keamanan Dunia Malah Makin Perburuk Keamanan Dunia
NATO bukanlah tentang keamanan, baik secara kolektif maupun tidak. Ini adalah peninggalan Perang Dingin yang benar-benar sisa-sisa yang didirikan untuk menahan Kekaisaran Soviet.
Jadi, seharusnya AS mendeklarasikan kemenangan dan membubarkan NATOa pasca jatuhnya Uni Soviet.
Namun, seperti yang telah terjadi, NATO yang sekarang beranggotakan 31 negara saat ini sebenarnya telah menjadi musuh perdamaian dan keamanan.
Hal ini karena NATO ada terutama sebagai forum pemasaran bagi produsen senjata Barat dan wadah pemikir untuk menghasilkan ancaman palsu dan cerita-cerita menakutkan yang dirancang untuk menjaga agar anggaran militer tetap terisi penuh.
Tidak ada kebutuhan untuk pembentukan militer raksasa Washington atau perluasannya di NATO karena tidak ada ancaman nyata terhadap kebebasan dan keamanan tanah air mereka.
Ancaman besar gaya Perang Dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet.
Saat ini, PDB Rusia sebesar 1,8 triliun dolar AS merupakan pendapatan yang kecil jika dibandingkan dengan sumber daya PDB sebesar 45 triliun dolar AS yang dimiliki AS dan NATO.
Dengan kata lain, ancaman militer yang serius di dunia untuk AS dan NATO adalah harus membutuhkan kapasitas nuklir yang luar biasa atau kekuatan industri yang sangat besar dan PDB sebesar $50 triliun yang diperlukan untuk mengarungi samudra, dan mengirimkan armada invasi pasukan konvensional yang sangat besar yang didukung oleh kapasitas pengangkutan udara dan laut yang besar, serta pengaturan logistik raksasa yang hampir tidak pernah terbayangkan oleh para penulis fiksi perang futuristik sekalipun.
Seperti yang terjadi, tentu saja, Rusia tidak memiliki kapasitas skakmat nuklir sama sekali, dan sekarang telah benar-benar menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas industri dan militer konvensional untuk menaklukkan dan menduduki wilayah besar AS maupun NATO.
Jadi, apa yang keluar dari KTT NATO di Vilnius, oleh karena itu, bukanlah perhitungan rasional tentang ancaman keamanan nyata yang ditimbulkan oleh Rusia.
Sebaliknya, itu adalah upaya menimbulkan keadaan yang mengancam agar anggaran militer mereka bisa terus di perbesar. [sya]