(IslamToday ID)—Presiden Joko Widodo telah menekankan perlunya persatuan dalam ASEAN dengan mengatakan bahwa blok ekonomi Asia Tenggara tersebut harus menjaga hubungan baik demi stabilitas regional.
Dalam pertemuan Rabu (5/9/2023), Presiden Widodo mengajak negara-negara anggota untuk bekerja bersama mencapai kerjasama yang adil dan saling menguntungkan, sambil menyerukan agar tidak ada perselisihan dan konflik antara tetangga.
“ASEAN telah sepakat untuk tidak menjadi alat perantara kekuatan manapun. Jangan ubah kapal kita menjadi medan pertempuran yang merusak,” ungkapnya, seperti dilansir dari RT, Senin (6/9/2023).
“Kita, sebagai pemimpin, harus memastikan kapal ini terus bergerak dan berlayar, dan kita harus menjadi nahkoda untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama.”
Presiden Indonesia ini memanggil untuk “strategi taktis jangka panjang,” dengan mengatakan anggota ASEAN seharusnya merancang rencana kerjasama yang “berarti dan memenuhi harapan rakyat.”
Komentar ini datang tak lama setelah kepala pertahanan Jakarta, Prabowo Subianto, mengunjungi ibu kota Amerika Serikat untuk berbicara dengan rekan sejawatnya Amerika.
Selama perjalanan tersebut, Pentagon mengeluarkan “pernyataan pers bersama,” yang dikaitkan dengan Subianto dan kritis terhadap Rusia dan China.
Namun, Subianto kemudian menjauhkan diri dari pernyataan tersebut dan bersikeras bahwa Indonesia mencari hubungan baik dengan kedua negara tersebut.
“Tidak ada pernyataan bersama dan tidak ada konferensi pers. Yang penting bagi saya untuk ditekankan adalah hubungan kita dengan China sangat baik. Kami saling menghormati, kami sudah memiliki pemahaman bersama. Saya menyampaikan hal itu di Amerika,” ungkap Subianto.
“Kita adalah teman dekat dengan China, kami menghormati Amerika, dan kami mencari persahabatan dengan Rusia.”
Ssementara itu, Amerika Serikat dan Rusia telah terlibat dalam situasi tegang sejak Moskow meluncurkan operasi militer di Ukraina pada Februari 2022.
Pada saat yang sama, ketegangan terus berlanjut antara Washington dan Beijing dalam berbagai isu mulai dari perdagangan hingga Taiwan.
Menteri pertahanan juga membahas rencana untuk mengunjungi baik Beijing maupun Moskow dalam beberapa bulan mendatang, yang lebih menegaskan sikap lebih bersahabat Indonesia terhadap kedua kekuatan tersebut.
Didirikan pada puncak Perang Dingin, blok ASEAN terdiri dari 10 negara anggota dan mencakup sekitar 600 juta orang.
Organisasi ini memiliki fokus besar pada pengembangan ekonomi, tetapi juga menjaga jaringan aliansi dan kemitraan untuk mempromosikan diplomasi di wilayah tersebut.
Anggota ASEAN akan bertemu lagi minggu ini untuk pertemuan puncak Asia Timur mereka, yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi dari Rusia, China, India, Jepang, dan Amerika Serikat.(res)