(Islamtoday ID)—Menurut laporan yang diterbitkan pada tanggal 6 September oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, negosiasi rahasia sedang berlangsung antara pemerintah Israel dan Indonesia.
Laporan tersebut menyatakan bahwa hasil pemilihan presiden Indonesia mendatang pada Februari 2024 akan menentukan apakah Jakarta akan menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv atau tidak.
Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo, telah mempertahankan sikap bermusuhan terhadap Israel. Namun, masa jabatan 10 tahunnya akan berakhir setelah pemilu 2024 berakhir.
Hubungan Indonesia dengan Israel secara historis tegang dan ditandai dengan kurangnya hubungan diplomatik formal. Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim, Indonesia mengambil sikap tegas dalam mendukung perjuangan Palestina dan tidak mengakui Israel sebagai negara berdaulat.
Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia melarang Israel berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20, sehingga tim Israel dilarang memasuki wilayahnya. Hal ini mengakibatkan Jakarta kehilangan haknya menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional.
Meskipun demikian, Israel dilaporkan memiliki saluran komunikasi dengan beberapa partai politik Indonesia dan memelihara hubungan perdagangan dan pariwisata dengan Jakarta.
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden bekerja di belakang layar untuk membujuk pemerintah Indonesia agar menjalin hubungan dengan Tel Aviv. Namun, para pejabat Israel masih tidak yakin apakah Jakarta akan menerima normalisasi sebelum Arab Saudi melakukannya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Libya Najla Mangoush diberhentikan pada akhir Agustus setelah tersiar kabar bahwa dia telah bertemu dengan mitranya dari Israel di Roma pada bulan itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, dan utusan khusus Amos Hochstein semuanya berkolaborasi untuk memperluas lingkaran Abraham Accords, menurut Israel Hayom. [sya]