(IslamToday ID)—Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan tegas berjanji bahwa Türkiye tidak akan diam terhadap tindakan barbar Islamofobia dan xenofobia.
“Pembakaran salinan Quran Suci adalah kejahatan kebencian yang tidak dapat disangkal dan tidak dapat dibenarkan sebagai latihan kebebasan berbicara,” ungkap Erdogan dalam konferensi pers KTT Pemimpin G20 ke-18 di New Delhi, seperti dilansir dari TRTWorld, Ahad (10/9/2023).
Dia menekankan bahwa adalah kewajiban bagi negara-negara yang memungkinkan tindakan seperti itu untuk mengevaluasi dan merevisi undang-undang mereka dengan segera.
Pembicaraan Tentang F16
Di sisi lain, presiden mengatakan bahwa dia berbicara tentang pesawat tempur F16 dalam percakapan singkat dengan rekan sejawat AS-nya, Joe Biden.
“Kami berbicara sebentar dengan Biden. Kami juga membahas masalah F16,” ungkap Erdogan dalam konferensi pers.
Untuk diketahui, Ankara telah meminta pesawat tempur F16 dan kit modernisasi pada bulan Oktober 2021.
Kesepakatan senilai 6 miliar dolar itu akan mencakup penjualan 40 pesawat dan kit modernisasi untuk 79 pesawat perang yang sudah ada di inventaris Angkatan Udara Turki.
Departemen Luar Negeri secara informal telah memberi tahu Kongres tentang penjualan potensial tersebut.
Namun, anggota kunci di Capitol Hill telah berjanji untuk menolak kesepakatan tersebut atas beberapa tuntutan, termasuk membuat pembelian tergantung pada persetujuan Ankara terhadap keanggotaan NATO Swedia.
Lebih lanjut, Ankara berpendapat bahwa pesawat-pesawat tersebut akan memperkuat tidak hanya Türkiye tetapi juga NATO.
‘Swedia Harus Penuhi Kewajibannya’
Kemungkinan Swedia menjadi anggota NATO tergantung pada parlemen Turki, presiden mengulangi.
“Saya tidak berada pada titik di mana saya dapat memutuskan sendiri. Itu harus disahkan oleh parlemen. Swedia harus memenuhi kewajibannya,” ungkapnya.
Türkiye menekankan bahwa penawaran NATO Swedia dan pembelian F16 Türkiye dari AS tidak terkait satu sama lain.
Sementara itu, anggota G20, dalam kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, berkumpul di ibu kota New Delhi untuk KTT dua hari dengan tema “Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan.”(res)