(IslamToday ID)—Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok oleh Inggris untuk menyerang pangkalan angkatan laut Rusia di Crimea pada hari Jumat.
Menurut laporan Sky News, Rudal jelajah yang diluncurkan dari udara ini yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis, telah dikirim oleh London dan Paris ke Ukraina pada awal tahun ini.
Munisi ini dikenal dengan sebutan SCALP-EG di Prancis dan dapat melintasi jarak lebih dari 150 mil.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, markas Armada Laut Hitam di Sevastopol mengalami “kerusakan,” sementara lima rudal tidak dapat diidentifikasi hancur di udara.
Dilnasir dari RT, Jumat (22/9/2023), MOD awalnya melaporkan satu anggota layanan tewas, tetapi kemudian mengatakan bahwa dia tidak terlacak.
Media Inggris sebelumnya melaporkan bahwa rudal Storm Shadow juga digunakan selama serangan terhadap galangan kapal di Crimea pada tanggal 13 September, yang menyebabkan kerusakan pada dua kapal angkatan laut Rusia.
Kiev telah berulang kali mendesak pendukung Baratnya untuk memberikan senjata jarak jauh yang lebih canggih, dengan argumen bahwa senjata-senjata ini akan menjadi kunci untuk mendapatkan keunggulan dalam konfliknya dengan Rusia.
Beberapa media berita Amerika Serikat melaporkan pada Jumat (22/9/2023) bahwa Presiden Joe Biden telah berjanji kepada Presiden Ukraina Vladimir Zelensky bahwa Washington akan memasok Ukraina dengan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS), yang memiliki jangkauan hingga 190 mil, tergantung pada modelnya.
Moskow telah berulang kali memperingatkan anggota NATO bahwa pengiriman senjata berat dan bantuan militer lainnya ke Ukraina membuat mereka secara de facto menjadi peserta langsung dalam konflik tersebut.
Pejabat Rusia juga menekankan bahwa bantuan asing tidak akan mengubah arah konflik, dan bahwa Tentara Rusia akan menggunakan tindakan pembalasan yang efektif terhadap sistem senjata apa pun.(res)