(IslamToday ID)—Filipina mengatakan penjaga pantai China memasang “penghalang mengambang” di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan, yang menurut mereka menghalangi nelayan Filipina untuk menangkap ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Penjaga pantai dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan, Jay Tarriela, “mengutuk keras” pemasangan penghalang yang dilakukan China di bagian dari Scarborough Shoal.
“Penghalang tersebut mencegah kapal-kapal nelayan Filipina memasuki kawanan tersebut dan membuat mereka tidak dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan dan mata pencaharian mereka”, ungkap juru bicara Jay Tarriela.
Foto-foto menunjukkan beberapa pelampung berbaris dan dijaga oleh kapal-kapal China di daerah tersebut, yang dikenal di Filipina sebagai Bajo de Masinloc.
“Penghalang tersebut memiliki panjang sekitar 300 meter (985 kaki) dan ditemukan selama “patroli maritim rutin” pada hari Jumat,” ungkap Tarriela, seperti dilansir dari Al Jazeera, Ahad (24/9/2023).
Ketika kapal-kapal Filipina mulai menangkap ikan, empat kapal penjaga pantai China memulai serangkaian 15 tantangan radio “dalam upaya untuk mengusir” kapal-kapal tersebut.
“Penjaga pantai Filipina akan terus bekerja sama dengan semua lembaga pemerintah terkait untuk mengatasi tantangan ini, menegakkan hak-hak maritim kami, dan melindungi wilayah maritim kami”, tambah Tarriela.
Untuk diketahui, Scarborough Shoal berada di dalam ZEE Filipina sejauh 200 mil laut (370 km) sebagaimana ditetapkan oleh hukum maritim internasional dan ditegaskan oleh putusan Pengadilan Arbitrase Internasional Den Haag.
Beijing mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian dari wilayahnya dan menyebut Scarborough Shoal sebagai Pulau Huangyan.
Kedutaan Besar China di Manila tidak segera membalas permintaan komentar.
Dalam beberapa minggu terakhir, Manila dan Beijing telah saling melontarkan tuduhan atas serbuan “ilegal”, menembakkan meriam air, dan melakukan manuver kapal yang berbahaya di wilayah yang disengketakan.(res)