(IslamToday ID)—Analis politik Kudzai Mutusi kepada RT pada Jumat (22/9/2023) melaporkan bahwa bantuan keuangan yang diberikan kepada Zimbabwe oleh Uni Eropa merupakan alat untuk memengaruhi dan memanipulasi pemilihan terbaru negara tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatkan bahwa bantuan tersebut diberikan oleh Uni Eropa kepada komisi pemilihan Zimbabwe sebenarnya tidak dengan niat yang baik.
“Mereka menggunakannya untuk memanipulasi dan memaksa komisi pemilihan Zimbabwe ini agar mereka dapat mencapai tujuan kebijakan luar negeri mereka sendiri,” tambahnya, seperti dilansir dari RT, Senin (25/9/2023).
“Tidak ada yang meminta uang itu kepada mereka, mereka memberikannya dengan sukarela dan dengan tujuan mencoba mempengaruhi pemilihan ketika itu tidak terjadi, mereka marah,” klaim analis politik tersebut.
Untuk diketahui, Zimbabwe mengadakan pemilihan umum pada bulan Agustus untuk memilih presiden dan legislator.
Presiden petahana, Emmerson Mnangagwa, mempertahankan jabatannya dengan mengalahkan penantang Nelson Chamisa dalam pemilihan yang diwarnai oleh tuduhan ketidakberesan.
Uni Eropa mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka tidak akan memberikan dukungan keuangan sebesar $5 juta kepada Zimbabwe karena pemilihan negara tersebut yang dipertentangkan, yang dikritik karena kurangnya independensi dan transparansi.
Mnangagwa mengkritik tindakan tersembunyi di Afrika oleh negara-negara Barat dalam pidatonya di Sidang Umum PBB di New York pada hari Kamis.
Dia juga mengutuk penggunaan sanksi “unilateral” dan “ilegal” sebagai alat kebijakan luar negeri, mengacu pada yang diberlakukan pada Zimbabwe dan Kuba.(res)