(IslamToday ID)—Maskapai internasional terkemuka telah menghentikan atau mengurangi penerbangan ke ibu kota Israel.
Sebanyak setengah dari semua penerbangan yang dijadwalkan di bandara tersebut tidak beroperasi pada hari Ahad (8/10/2023), dan sepertiga di antaranya dibatalkan pada Senin (9/10/2023) malam.
Maskapai seperti American Airlines, Air Canada, Air France, Delta Air Lines, Egypt Air, Emirates, Finnair dari Finlandia, KLM dari Belanda, Lufthansa dari Jerman, Norwegian Air, TAP dari Portugal, LOT dari Polandia, Ryanair, dan United Airlines adalah beberapa yang menghentikan atau mengurangi penerbangan ke bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
Rusia melarang penerbangan malam ke Israel, dan regulator seperti Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat, Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa, dan otoritas penerbangan Israel mendesak maskapai untuk berhati-hati dalam menggunakan wilayah udara Israel, tetapi belum menghentikan penerbangan sepenuhnya.
Rusia mengatakan bahwa mereka telah membatasi penerbangan ke Israel sebelum pukul 09:00 GMT karena apa yang mereka sebut sebagai “situasi politik dan militer yang tidak stabil” dan menyarankan maskapai untuk terus memantau risiko selama jam siang.
Selain itu, otoritas penerbangan sipil Israel mengatakan maskapai sebaiknya “meninjau informasi keamanan dan ancaman saat ini” dan telah mengubah beberapa rute lalu lintas udara.
Otoritas tersebut mencatat bahwa keterlambatan seharusnya diharapkan dan menyarankan maskapai yang terbang ke Israel membawa bahan bakar tambahan sebagai tindakan pencegahan.
British Airways mengatakan bahwa mereka berencana untuk terus mengoperasikan penerbangan ke Israel “dalam beberapa hari mendatang dengan waktu keberangkatan yang disesuaikan”.
Virgin Atlantic mengatakan mereka akan terus mengoperasikan beberapa penerbangan, tetapi pelanggan dapat memesan ulang atau meminta pengembalian uang atas tiket mereka.
Maskapai easyJet dari Inggris menghentikan penerbangan ke Tel Aviv pada hari Ahad (8/10/2023) dan Senin (9/10/2023).
Sementara itu, maskapai berbiaya rendah asal Hungaria, Wizz Air, membatalkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Maskapai lain yang menghentikan penerbangan termasuk Aegean, Swiss, dan Austrian Airlines.
Selain itu, maskapai yang terbang dari China, Hong Kong, dan Korea Selatan juga membatalkan penerbangan ke Tel Aviv.
Maskapai utama Hong Kong, Cathay Pacific Airways, mengatakan dengan melihat situasi terkini di Israel”, mereka akan membatalkan penerbangan Tel Aviv yang dijadwalkan pada hari Selasa (10/10/2023) dan Kamis (12/10/2023).
“Keselamatan penumpang dan awak pesawat kami adalah prioritas utama kami. Kami akan terus memantau situasi ini dengan cermat,” demikian pernyataan maskapai Hong Kong, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (10/10/2023).(res)