(IslamToday ID)—Biden dan Abbas berbicara lewat telepon pada hari Sabtu (21/10/2023), dengan Presiden AS berjanji untuk mendukung upaya “menghadirkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi rakyat Palestina,”
Sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menolak untuk melakukan panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden selama kunjungannya ke Israel pada hari Rabu (18/10/2023).
Mengutip sumber Palestina di Tepi Barat, agensi berita Kan mengatakan bahwa tim Biden telah mencoba mengatur percakapan antara kedua pemimpin, tetapi Abbas menolak permintaan tersebut.
Dilansir dari RT, Jumat (20/10/2023), kedua pemimpin ini seharusnya bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II di Yordania pada hari Rabu (18/10/2023).
Namun, pertemuan tersebut dibatalkan oleh pihak Yordania setelah ledakan mematikan di rumah sakit al-Ahli Arab di Gaza pada malam sebelumnya.
Kedua pihak, Israel dan Palestina, saling menyalahkan atas ledakan tersebut, yang menurut Kementerian Kesehatan Palestina, menewaskan sekitar 500 orang.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, berpihak kepada Palestina, menuduh Israel telah menyerang rumah sakit tersebut dalam apa yang dia sebut sebagai “kejahatan perang yang keji.”
Dengan dibatalkannya pertemuan tersebut, Biden menghabiskan hari Rabu (18/10/2023) di Israel, di mana ia secara terbuka mendukung klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa rumah sakit tersebut terkena roket Palestina yang melesat keluar jalur.
Mesir akan menjadi tuan rumah pertemuan di Kairo pada hari Sabtu untuk mengatasi perang yang berlanjut.
Diharapkan Abbas akan hadir, bersama dengan sejumlah pemimpin dari Teluk dan Eropa, serta perwakilan dari Uni Eropa.
Pejabat AS dan Israel tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.(res)