(IslamToday ID) – Penjajah Israel melakukan invasi darat pada Minggu (22/10/2023) ke Gaza yang berakhir gagal setelah pejuang Hamas mampu membuat militer Israel kewalahan hingga mundur dari Gaza.
Penggerebekan Israel tersebut memaksa Hamas bersiap menghadapi invasi darat yang telah lama dispekulasikan oleh Israel.
Peristiwa tersebut tampaknya menjadi salah satu bentrokan pertama antara kedua pihak di wilayah tersebut sejak perang pecah pada 7 Oktober.
Bentrokan itu terjadi ketika IDF mempersiapkan kemungkinan operasi darat di Gaza, mengumpulkan sejumlah besar pasukan di perbatasan dan menggempur daerah kantong padat penduduk itu dengan serangan udara yang hampir terus-menerus dalam dua minggu terakhir yang menewaskan ribuan rakyat sipil Gaza.
Berikut adalah 3 strategi penting yang digunakan Hamas dalam menggagalkan invasi darat pertama Israel.
1. Hamas Berhasil Siapkan Penghadangan yang Matang
Al Jazeera melaporkan, upaya Israel untuk memasuki Jalur Gaza seperti ini sedang dihadang oleh para pejuang Palestina.
Mereka telah bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan invasi darat di wilayah yang terkepung.
Kesuksesan Hamas menggagalkan serangan darat Israel menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadang invasi Zionis.
2. Hamas Menggunakan Misil Antitank
Hamas mengklaim para pejuangnya telah menghancurkan dua buldoser militer Israel dan sebuah tank dalam penyergapan di dekat kota Khan Younis di Gaza.
Itu memaksa pasukan Israel mundur tanpa kendaraan mereka. Serangan tersebut menunjukkan Hamas menggunakan misil antitank.
Pasukan Pertahanan Israel mengkonfirmasi pasukannya telah beroperasi di dalam Gaza selama insiden tersebut, dan mengatakan sebuah tank IDF menyerang pasukan Hamas yang menembakipasukannya.
3. Hamas Terapkan Perang Perkotaan yang Rumitkan Israel
Israel tidak memiliki kemampuan dalam perang perkotaan. Padahal, itu adalah keahlian dan kemampuan yang paling handal yang dimiliki oleh para pejuang Hamas.
Jalur Gaza hanya memiliki panjang 25 mil dan lebar 7 mil, dengan Kota Gaza sebagai jantungnya. Kota itu sendiri terdiri dari labirin jalan dan gang tempat para pejuang Hamas dapat menyembunyikan diri – dan senjata mereka –.
Dalam hal kekuatan senjata, Israel memiliki salah satu tentara yang paling maju, lengkap, dan paling terlatih di kawasan. Namun serangan darat di lingkungan perkotaan sangat berisiko bagi kekuatan tempur mana pun.
Selain itu, Hamas juga telah membangun jaringan tersembunyi sepanjang 300 mil, dengan video pelatihan menunjukkan para pejuang muncul dari lubang di tanah untuk melancarkan serangan.
Pada tahun 2014, CBS News memperlihatkan sebuah terowongan yang digali oleh Hamas yang mengarah ke sisi perbatasan Israel.
Mayor Jenderal Cadangan Yair Golan, yang telah memimpin pasukan berperang di Gaza berkali-kali selama karir militernya, mengatakan kepada CBS News bahwa itu adalah salah satu “tempat terpadat di dunia.”
“Dan Anda memiliki Gaza di permukaan – Anda juga memiliki Gaza di bawah tanah,” tambah Golan, mengacu pada terowongan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas. [sya]