(IslamToday ID)—Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengungkapkan bahwa kelompok militan Palestina Hamas bersedia melepaskan warga non-kombatan yang mereka tawan sejak 7 Oktober.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan perundingan kami, Hamas siap membebaskan tahanan sipil.
“Di sisi lain, dunia harus mendukung pembebasan 6.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel,” ujar kata Amir-Abdollahian di Majelis Umum PBB, seperti dikutip oleh The National, seperti dilansir dari RT, Kamis (26/10/2023).
Al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon melaporkan bahwa Hamas bersedia bekerja sama dengan Türkiye dan Qatar untuk memfasilitasi pemindahan sandera ke tahanan Iran.
Tidak jelas apakah pembebasan ini akan dilakukan secara sepihak atau sebagai imbalan bagi warga Palestina yang dipenjara.
Pengumuman Amir-Abdollahian ini muncul hanya beberapa jam setelah wakilnya, Ali Bagheri, mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan Rusia di Moskow.
Pembicaraan Bagheri berfokus pada “perlunya gencatan senjata di dan sekitar Jalur Gaza dan penyediaan bantuan kemanusiaan yang cepat kepada penduduk Palestina yang terkena dampak. ”
Lebih lanjut, Utusan khusus Rusia untuk Timur Tengah, Mikhail Bogdanov, dan Bagheri sepakat untuk “mengkoordinasikan secara erat upaya untuk menstabilkan situasi” di wilayah tersebut.
Sementara itu, delegasi tingkat tinggi Hamas juga berada di Moskow untuk membahas masalah penyanderaan.
Moussa Abu Marzouk, anggota senior dewan politik kelompok tersebut, memimpin tim yang membahas pembebasan sandera dan evakuasi warga Rusia dan warga asing lainnya dari Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengkonfirmasi kunjungan Marzouk dan Bagheri pada konferensi pers reguler pada hari Kamis, menjanjikan “informasi tambahan” setelah tersedia.
Sementara itu, Israel mengecam misi Hamas ke Moskow dan menuntut Rusia segera mengusir mereka.
Hamas menawan lebih dari 200 orang dan membunuh hingga 1.400 warga Israel selama serangan 7 Oktober ke Israel.
Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menanggapinya dengan menyatakan perang terhadap kelompok tersebut dan melancarkan serangan udara dan artileri ke Gaza.
Menurut Hamas, 50 sandera telah tewas akibat serangan Israel sejauh ini, bersama dengan lebih dari 7.000 warga Palestina.(res)