(IslamToday ID) – Pernyataan Menteri Warisan Budaya Israel Amihai Eliyahu tentang opsi melancarkan serangan nuklir di Jalur Gaza dapat dilihat sebagai konfirmasi bahwa negara penjajah itu memiliki senjata nuklir.
Hal itu diungkapkan oleh kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami.
“Seorang pejabat rezim Israel sekali lagi mengakui bahwa negaranya memiliki senjata nuklir. Dan yang lebih penting lagi, dengan mengancam rakyat Jalur Gaza yang tertindas dan tidak bersalah, rezim tersebut menantang prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan Piagam PBB,” kata Eslami dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Iran, IRNA.
“Badan Energi Atom Internasional dan khususnya direktur jenderalnya harus mengambil sikap independen terhadap masalah ini,” lanjutnya.
“Ada kebutuhan untuk segera mengutuk ancaman-ancaman ini, mengklarifikasi potensi konsekuensinya dan memberi tahu Dewan Keamanan PBB mengenai insiden tersebut,” tambah ketua AEOI itu.
“Beberapa pemerintah mengecam pernyataan menteri Israel, namun organisasi internasional, termasuk PBB, juga harus berhenti berdiam diri dalam menghadapi pernyataan seperti itu, yang mengancam keamanan global,” tegas Eslami seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Rabu (8/11/2023).
Pada tanggal 5 November, pembawa acara stasiun radio Kol Barama yang mewawancarai Eliyahu bertanya kepada pejabat Israel itu apakah bom nuklir harus dijatuhkan di Gaza.
Sebagai tanggapan, menteri Israel tersebut mengatakan bahwa: “Ini adalah salah satu kemungkinan.” “Jelas bagi setiap orang yang waras bahwa pernyataan bom nuklir hanyalah sebuah metafora, namun Israel pastinya perlu memberikan tanggapan yang kuat dan tidak proporsional” imbuhnya.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buru-buru menolak pendapat menterinya tersebut dan melarang Eliyahu berpartisipasi dalam pertemuan kabinet.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak segera memecat menteri dari pemerintahan dan cukup dengan membekukan keanggotaannya mencerminkan tingkat ketidakpedulian terhadap semua standar dan nilai kemanusiaan, moral, agama dan hukum dalam pemerintahan Israel.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa pernyataan seorang menteri muda Israel yang tampaknya menyatakan keterbukaan terhadap gagasan Israel melakukan serangan nuklir di Gaza telah menimbulkan banyak pertanyaan.
Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan masalah utamanya adalah Israel tampaknya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir.
Israel tidak secara terbuka mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, meskipun Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan Israel memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir. [sya]