(IslamToday ID)—Israel telah setuju untuk mengizinkan jeda harian selama empat jam di Jalur Gaza utara agar warga Palestina dapat mengungsi.
Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, pada hari Kamis (9/11/2023), “Kami telah diberitahu oleh Israel bahwa tidak akan ada operasi militer di wilayah ini selama masa jeda, dan proses ini akan dimulai hari ini. .”
Dia menyebut jeda tersebut sebagai “langkah pertama” yang positif dalam meredakan krisis kemanusiaan di Gaza, dan menandai “langkah ke arah yang benar.”
“Kami telah mendesak Israel untuk meminimalkan korban sipil dan melakukan segala yang mereka bisa untuk mengurangi jumlah tersebut,” ungkap Kirby, seperti dilansir dari MEMO, Kamis (9/11/2023).
Dia menekankan bahwa jeda tersebut akan memberikan “ruang bernapas selama beberapa jam” bagi warga sipil Gaza untuk bergerak ke selatan.
Perjanjian tersebut dicapai di tengah negosiasi yang ditengahi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan selama tiga hari di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 12 sandera Israel oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.
Kesepakatan seperti itu akan memungkinkan lebih banyak bantuan – termasuk bahan bakar dalam jumlah terbatas – masuk ke Jalur Gaza yang terkepung dalam upaya meringankan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di sana.
Upaya kesepakatan tersebut – yang diungkapkan kepada Associated Press oleh dua pejabat dari Mesir, seorang pejabat dari PBB dan seorang diplomat Barat – dilaporkan dibahas minggu ini di ibu kota Mesir, Kairo, dengan kunjungan kepala Badan Intelijen Pusat (CIA) dan delegasi Israel, dengan mediator sedang menyelesaikan rancangan kesepakatan.
Kesepakatan untuk jeda empat jam tampaknya merupakan kompromi Tel Aviv sebagai pengganti penolakannya untuk menyetujui gencatan senjata yang awalnya dimaksudkan untuk beberapa hari.
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Richard Hecht, menekankan bahwa Israel tidak menyetujui gencatan senjata apa pun selama pemboman dan serangan militernya di Gaza, namun Israel mengizinkan jeda singkat.
“Tidak ada gencatan senjata, saya ulangi tidak ada gencatan senjata”, ungkap Hecht.
“Apa yang kami lakukan, jangka waktu empat jam itu, adalah jeda lokal yang taktis untuk bantuan kemanusiaan”.(res)