(IslamToday ID) – Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) melaporkan bahwa sekitar 17 ribu anak-anak di Jalur Gaza tak memiliki pendamping atau telah terpisah dari keluarganya sejak penjajah Israel meluncurkan agresi ke wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023.
UNICEF menambahkan, lebih dari 1 juta anak di Gaza juga membutuhkan dukungan kesehatan mental.
“Mereka (anak-anak di Gaza) menunjukkan gejala-gejala seperti tingkat kecemasan yang sangat tinggi, kehilangan nafsu makan. Mereka tidak bisa tidur, emosi mereka meluap-luap atau panik setiap kali mendengar ledakan,” kata Jonathan Crickx, kepala komunikasi UNICEF untuk Wilayah Palestina, Jumat (2/2/2024), dikutip laman Asharq Al Awsat.
Dia juga mengungkapkan, sebelum serangan Israel pecah pada Oktober tahun lalu, UNICEF sudah mempertimbangkan bahwa 500 ribu anak di Gaza sudah membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial.
“Saat ini, kami memperkirakan hampir semua anak membutuhkan dukungan tersebut, dan itu berarti lebih dari 1 juta anak,” ujar Crickx.
Saat ini serangan brutal Israel masih berlangsung di Gaza. Setidaknya 27 ribu warga Gaza sudah terbunuh yang sebagian besar korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak. Sementara korban luka telah melampaui 66 ribu orang.[sya]