(IslamToday ID) – Hizbullah dilaporkan tidak berhenti memberikan pembalasan terhadap pendudukan Israel seiring intensifnya serangan udara pasukan Tel Aviv membombardir kota-kota Lebanon Selatan.
Balasan Hizbullah dilaporkan menargetkan beberapa kelompok tentara Israel di permukiman Israel, serta markas komando militer dan barak Israel.
Dampak dari serangan Hizbullah ke Israel berimbas juga ke perekonomian negara pendudukan tersebut.
CEO pabrik buah di pemukiman Metulla, Benny Katz yang mengawasi operasi salah satu pemasok buah dan sayuran terbesar di wilayah tersebut, mengatakan, serangan baru-baru ini dari Lebanon telah menyebabkan kerusakan parah pada pabrik tersebut.
Kerusakan diperkirakan akan mengakibatkan lonjakan harga dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi yang besar di Israel.
Situs web Israel, Yedioth Ahronoth mengutip Katz yang mengatakan kalau pabrik tersebut biasanya memproduksi 24.000 ton buah segar setiap tahunnya.
Namun dampak serangan Hizbullah menjadikan pabrik tersebut tidak berfungsi dan tidak dapat diperbaiki, sehingga menggambarkan situasinya “sangat buruk”.
Serangan Hizbullah ke Israel juga diyakini memakan korban tentara Israel (IDF) lebih banyak dari yang diumumkan ke publik.
Al-Mayadeen dalam ulasannya melaporkan, meskipun pemukim Israel bergegas ke media untuk mengecam kerusakan material, pihak berwenang Israel dan media Israel sengaja diam mengenai jumlah korban militer yang jatuh di front utara.
“Namun, otentikasi Hizbullah atas operasinya telah mengkonfirmasi jumlah korban yang jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan,” tulis ulasan tersebut.
Faktanya, kelompok perlawanan Lebanon tersebut memperkirakan dalam 961 operasi, mereka mengklaim mampu membunuh atau melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.
Sejak itu, jumlah korban di kalangan tentara Israel diperkirakan meningkat, karena kelompok tersebut telah melampaui 1.000 operasi yang dilancarkan melawan pasukan pendudukan Israel pada tanggal 9 Februari.[sya]