(IslamToday ID) – Pertempuran antara tentara penjajah Israel (IDF) dan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah dilaporkan saling menyasar fasilitas jauh di dalam wilayah teritorial masing-masing.
Hizbullah dalam pernyataannya, Selasa (26/3/2024), berhasil membalas serangan udara Israel yang dilakukan di sejumlah kota di Lebanon Selatan, termasuk di Kota aal-Suwairi di Bekaa Barat dan Kota Baalbek.
Dilaporkan, serangan udara Israel menggukan drone itu menewaskan sejumlah anggota pasukan Hizbullah.
“Hizbullah menargetkan sejumlah situs penting Israel, untuk mendukung Palestina dan sebagai respons terhadap serangan IDF terhadap Lebanon dan warga sipil,” lapor situs Al Mayadeen, Selasa.
Dalam penjelasannya, laporan itu mengatakan Hizbullah melancarkan serangkaian serangan roket terhadap situs dan pasukan militer Israel, termasuk serangan terhadap markas besar komando Israel dan pangkalan udara Meron yang menjadi kontrol Lalu Lintas Udara vital IDF.
Markas besar komando Israel yang dimaksud adalah Barak Militer Yarden. Sebagai catatan, serangan ke markas komando IDF ini menjadi yang pertama kalinya oleh Hizbullah sejak 7 Oktober 2023.
Laporan tersebut menyebut, markas IDF itu sejauh ini adalah lokasi militer terjauh di wilayah teritorial Israel yang dijangkau serangan Hizbullah.
“Hizbullah juga melakukan operasi sebagai tanggapan atas serangan terhadap warga sipil dan rumah mereka di Lebanon Selatan, termasuk serangan semalam terhadap Shomera dan Shlomi,” tulis pernyataan Hizbullah dilansir Al Mayadeen.
Hizbullah juga melancarkan operasi tingkat tinggi dengan kembali menargetkan pangkalan udara Meron yang punya fungsi vital bagi lalu lintas Angkatan Udara Israel di Utara.
“Serangan sebagai balasan terhadap serangan pesawat tak berawak Israel terhadap aal-Suwairi di Bekaa Barat dan serangan terhadap kota Baalbek,” kata pernyataan Hizbullah.[sya]