(IslamToday ID) – Media Israel, Channel 12 melaporkan tentara penjajah Israel (IDF) telah memulai persiapan untuk melancarkan agresi militer darat di Rafah.
Menurut laporan media tersebut tentara IDF mulai mengambil langkah untuk mengisolasi kota Rafah.
Tentara IDF juga sudah memaksa warga sipil untuk pergi dari Rafah. Surat kabar itu menambahkan laporan persiapan teknis yang dilakukan IDF dalam upaya agresi militer darat ke Rafah.
“Netanyahu memerintahkan pembelian 40.000 tenda dari China untuk didirikan di Gaza sebagai persiapan operasi darat di Rafah,” tulis laporan tersebut.
Netanyahu Kirim Utusan ke Gedung Putih Bahas Penyerbuan Rafah
Adapun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tampaknya sudah menyelesaikan ‘sikap merajuknya’ ke Amerika Serikat (AS) dengan kesediaannya untuk mengirim delegasi Israel ke Gedung Putih untuk membicarakan serangan Rafah.
“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana mengirim dua pejabat senior Israel ke Washington secepatnya minggu depan untuk melakukan pembicaraan mengenai potensi serangan terhadap Rafah,” menurut empat pejabat AS dan Israel yang diwawancarai Axios.
Menurut laporan Axios, keputusan Netanyahu untuk mengirim pejabat yang sama ke Washington menandai perubahan yang signifikan, mengingat baru pada Senin, ia membatalkan perjalanan mereka sebagai protes dan kemarahan atas kegagalan AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata di negara tersebut.
“Meski begitu, dampak dari pembatalan perjalanan tersebut dan kebuntuan negosiasi kabarnya semakin memperburuk hubungan antara Netanyahu dan pemerintahan Biden,” kata laporan Axios.
“Kantor Perdana Menteri telah setuju untuk menjadwalkan ulang pertemuan yang difokuskan untuk membahas Rafah,” kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Rabu (27/3/2024).
Dia menambahkan kalau diskusi tentang Rafah adalah hal yang “mendesak.”[sya]