JAKARTA, (IslamToday ID) – Acara Reuni Akbar Mujahid 212 dan Maulid Agung siap digelar pada 2 Desember 2019 mendatang karena perizinan sudah didapat. Rencana, acara tersebut akan digelar di sekitar Monumen Nasional (Monas) Jakarta dengan dihadiri jutaan umat Islam.
“Alhamdulillah kami telah koordinasi dengan pihak keamanan dan Mabes Polri, kita sudah bertemu dan pihak keamanan siap membantu untuk Reuni Akbar,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Pengamanan 212, Maman Suryadi dalam jumpa pers, Sabtu (22/11/2019).
Menurutnya, tim Polda Metro Jaya akan menurunkan Tim Gegana di sekitar area Reuni Akbar 212. Jumlah pengamanan keseluruhan sekitar 8.000 personel. Jumlah ini terdiri dari 3.000 Laskar Pembela Islam (LPI) dam 5.000 laskar dari berbagai ormas Islam. “Surat izin sudah kami pegang dari Mabes Polri, Polda Metro, dan Pemprov DKI. Insya Allah semuanya berjalan lancar,” ujarnya.
Ketua Steering Committee (SC), Ustaz Yusuf Martak memaparkan, rangkaian kegiatan ini dimulai dengan salat tahajud pukul 02.00 WIB, bermunajat dan dilanjut salat Subuh. Setelah itu berdzikir, berdoa, dan tausiyah dari para ulama dan tokoh.
“Reuni 212 secara khusus akan kita gaungkan untuk mengetuk langit, bermunajat demi keselamatan agama dan membela Nabi Muhammad SAW dengan adanya penista agama yang sudah biasa, berulang, dan silih berganti,” katanya.
Yusuf menyayangkan apabila umat bereaksi dengan tulus membela agamanya, namun justru malah dianggap membuat kekeruhan dan dituduh radikal. Padahal justru mereka yang menuduh yang berbuat kekeruhan.
“Mereka merasa kebal hukum. Mereka bukan lagi takut kepada orang per orang, tapi kepada Islam karena gerakan kita berhasil memenjarakan penista agama, dan pada 2019 kami berperan signifikan dalam memenangkan salah calon Pilpres,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni 212, Awit Masyhuri mengatakan, panitia tidak banyak mengundang tokoh masyarakat atau pejabat negara dalam kegiatan ini. Bagi para pejabat negara dan tokoh yang ingin hadir dipersilakan, namun panitia tidak mengeluarkan undangan. “Itu bebas siapa saja mau datang, kita mah enggak ngundang,” kata Awit.
Ia mengatakan, pihaknya hanya mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saja. Sebab Anies dalam hal ini sebagai tuan rumah, dan panitia juga sempat meminta izin untuk kegiatan ini kepada Anies.
“Kalau Pak Anies kan beda, beliau kan tuan rumah kalau itu ngundang karena kan izinnya ke beliau dan kita undang untuk kasih sambutan,” ujar Awit.
Menurut Awit, panitia menargetkan jemaah yang hadir bisa mencapai 1 juta orang. Tapi yang terpenting umat Islam dapat bersatu dan berdoa untuk bangsa Indonesia.
Untuk tokoh non muslim yang juga hadir pada kegiatan Reuni Akbar 212 lalu, untuk tahun ini belum dapat dipastikan bisa hadir atau tidak. Sebab panitia juga tidak menyebarkan undangan seperti gelaran aksi sebelumnya.
“Kali ini kami tidak menyebarkan undangan ya. Ya karena kan memang sudah menjadi rutinan. Iya kita membiasakan, rutinan tanpa undangan itu sudah hadir, begitu,” ujarnya. (wip)
Sumber: Gelora.co