JAKARTA, (IslamToday ID) – Bank pembangunan Amerika Serikat (AS) yakni US International Development Finance Corporation (DFC) siap berinvestasi miliaran dolar atau triliunan rupiah di Indonesia.
CEO DFC David Boehler mengatakan DFC sudah punya dana 60 miliar dolar AS (Rp 820 triliun) dari pemerintah AS. Namun, dana itu belum termasuk potensi dana yang berasal dari pihak swasta AS.
“Jadi kita membahas 200 miliar dolar AS (Rp 2.760 triliun) lebih investasi yang berfokus pada negara-negara berkembang,” ujar Boehler di Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Ia baru saja berdiskusi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Ia datang bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan. Pembahasan investasi Boehler dengan Luhut seputar proyek infrastruktur, kesehatan, energi hingga jalanan.
Meski demikian, Luhut mengatakan keduanya tidak membahas proyek ibukota baru. Untuk proyek ibukota dibahas bersama CEO SoftBank, Masayoshi Son. “Soal ibukota baru lain lagi, itu bersama Masayoshi,” katanya.
DFC belum dapat memastikan berapa jumlah komitmen investasi ke Indonesia. Timnya baru akan meninjau proyek dalam beberapa bulan ke depan.
“Kita butuh duduk dan dalam satu dua bulan ke depan mencari proyek-proyeknya dan saya akan beritahukan angka pasti (investasinya). Tetapi jumlahnya multi miliar dolar dan akan menuju puluhan miliar dolar dengan dana swasta,” ujar Boehler.
Ia juga menyampaikan apresiasi pada Presiden Jokowi karena melakukan perubahan-perubahan yang memudahkan investasi. Perubahan itu membuat Indonesia makin ramah investasi asing.
“Saya ingin memuji Presiden atas fokusnya pada permodalan swasta. Saya pikir beberapa perubahan yang ia buat akan menghasilkan lingkungan investasi yang luar biasa bagi bisnis-bisnis Amerika,” ungkap Boehler.
Sebelumnya, Boehler mengatakan tujuan DFC bukan untuk mempengaruhi suatu negara, melainkan ingin sebuah negara berkembang. Ia menegaskan kembali ucapannya dan berharap rakyat pada umumya bisa mendapat dampak positif dari investasi DFC.
“Kita ingin fokus pada rakyat Indonesia pada umumnya. Kuncinya kita ingin level pendapatan naik, tenaga kerja naik, saya ingin rakyat Indonesia pada umumnya merasa perbedaan dan saya itu apa yang Pak Presiden ingin lakukan,” pungkas Boehler. (wip)
Sumber: Liputan6.com