JAKARTA, (IslamToday ID) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan kader PDIP Harun Masiku hanyalah korban, meskipun yang bersangkutan telah ditetapkan KPK sebagai tersangka.
“Kami tidak mengetahui bagaimana peluang kami. Kami tegaskan, kami mengharapkan Pak Harun juga bersikap kooperatif, karena beliau ini adalah korban. Ya korban penipuan, korban pemerasan,” ujar Hasto, Sabtu (25/1/2020).
Ia menilai Harun memang memiliki hak untuk menjadi anggota legislatif melalui mekanisme pergantian antar waktu (PAW) DPR RI. Maka itu, PDIP sempat memfasilitasi Harun untuk melakukan uji materi ke Mahkamah Agung (MA).
Namun, klaim Hasto, Harun kemudian diperas oleh oknum internal KPU. “Oleh keputusan MA dia (Harun) punya hak, hanya hak ini ada yg menghalangi. Ya oleh oknum yang ada di dalam KPU tersebut dan kemudian kan juga sudah dikenakan sanksi,” ujarnya.
Hasto sendiri menyebut dirinya beberapa kali menjadi korban framing media massa terkait Harun. “Ada framing yang begitu kuat mengaburkan fakta itu dan tentu saja kami menghadapi semuanya dengan baik, dengan penuh kesungguhan, tetapi berpijak pada upaya hukum itu,” ujarnya.
Karena itu, kata Hasto, kini PDIP mendukung seluruh upaya dan menghormati proses hukum. “Kami mendorong setiap kader PDIP untuk ikut bertanggung jawab terhadap seluruh proses itu,” ucapnya.
Harun ditetapkan KPK sebagai tersangka suap yang melibatkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Namun, hingga kini keberadaan Harun masih misterius.
Selain soal Harun, Hasto juga menyebut nama Saeful Bahri yang juga
ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka. Hasto mengakui jika Saeful pernah
menjadi stafnya sekitar 10 tahun yang lalu.
“Saeful ini dari swasta. Ya tapi saya mengenal juga karena
pada tahun 2009 saya menjadi anggota DPR, dia adalah staf saya,” kata Hasto.
Kendati demikian, Hasto menyatakan, Saeful sudah tidak bekerja
dengannya lagi. Ia juga menegaskan Saeful tidak bekerja di lingkungan
kesekjenan PDIP. “Tapi bukan staf Sekjen ya,” katanya.
Sebelumnya, Hasto memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi. Ia mengklaim kehadiran dirinya adalah bentuk penghormatan pada KPK.
“Kami hormati KPK. Kami dukung seluruh kerja KPK dan saya datang tadi dalam rangka menjaga marwah dan menghormati proses hukum itu,” kata Hasto.
Ia menyebut PDIP secara keseluruhan sudah siap mendukung kinerja pemberantasan korupsi oleh KPK. Pemeriksaan yang dilakoni dirinya juga diklaim sebagai bentuk PDIP menempatkan KPK sebagai institusi penegak hukum yang penting.
“Saya sebagai Sekjen sudah menunjukkan komitmen kami terhadap politik hukum tersebut yang menempatkan KPK sebagai institusi penting di dalam melakukan pemberantasan korupsi. Sikap saya datang itulah sebagai penghormatan terhadap seluruh tugas dan kewenangan yang dimiliki KPK,” pungkas Hasto. (wip)
Sumber: Republika.co.id, Detik.com