IslamToday ID — Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan pihaknya curiga dengan Gubernur Anies Baswedan yang dinilainya memiliki motif politik dibalik kebijakanya menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Menurut Ketua Fraksi PDIP Jakarta ini, merupakan hal wajar jika ada kecurigaan itu.
Gembong Warsono pun mengatakan bahwa saat ini semua pihak tengah mengintegrasikan kebijakan antara sektor kesehatan dan ekonomi. Akan tetapi, Anies justru ingin menerapkan PSBB dengan ketat.
“Kebijakan penerapan PSBB ketat di Tengah situasi kebijakan terintegrasi antara pencegahan Covid-19 dan ekonomi terasa lebih mencerminkan Sisi Gubernur Anies Baswedan sebagai politisi,” ujar Gembong Warsono dalam keterangan persnya, Sabtu (12/9).
“Tidak mengherankan bila kami mencurigai ada motif Politik lain di balik kebijakan penerapan PSBB secara ketat,” imbuhnya.
Ketua Fraksi PDIP Jakarta ini menegaskan bahwa pemberlakuan PSBB secara ketat hanya akan merugikan masyarakat kecil yang bakal terdampak perekonomiannya. Terlebih, Pemprov DKI Jakarta juga tak mengeluarkan solusi untuk menanggung itu.
“Di masa pandemi Covid 19 ini, Gubernur Anies Baswedan sungguh-sungguh harus berpikir sebagai seorang pemimpin yang mencerminkan negarawan,” jelas Gembong.
Gembong juga mengatakan bahwa peningkatan kasus positif corona di Jakarta masih terus terjadi lantaran Pemprov DKI belum bekerja maksimal.
Apabila PSBB ketat kembali diterapkan pun tidak bisa menjamin penularan akan menurun.
“Bahkan malah sebaliknya, ada biaya sosial yg harus ditanggung oleh masyarakat,” tandas Gembong.
Oleh karena itu, Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta menuntut Anies untuk membatalkan rencana penerapan PSBB. Diketahui, Pemprov DKI Jakarta berencana menerapkan PSBB mulai 14 September hingga 2 pekan ke depan.[IZ]