ISLAMTODAY ID –Eks Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua menyebut jalannya Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 silam sarat tindak korupsi.
“Pilpres yang terakhir, yakni 2019 terjadi political corruption, intelectual corruption dan material korupsi yang luar biasa,” ungkapnya, Sabtu (7/11/2020) dikutip dari kompas.com
Lanjutnya, praktik korupsi pada waktu itu diperparah dengan ketidakberdayaan KPK. Menurut Abdullah Hehamahua, saat itu KPK telah banyak mendapat intervensi dari berbagai pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Setelah saya purna bakti dari KPK, ternyata KPK kemudian diintervensi oleh berbagai pihak dalam dan luar negeri, sehingga hari ini KPK sudah tidak lagi bertaring seperti dulu,” ujarnya .
“Buktinya adalah bahwa UU yang merugikan bangsa indonesia, UUD 1945 yang dapat dikategorikan dengan apa yang disebut political corruption, intelectual corruption itu disahkan,” jelas Abdullah yang kini menjadi Sekretaris Rehabilitasi Partai Masyumi.
Kasus korupsi di Indonesia tersebut menjadi keprihatinan tersendiri bagi mantan Ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 1979-1981 itu. Menurutnya salah satu jalan yang bisa menjadi solusi bagi permasalahan bangsa khususnya korupsi di Indonesia ialah kembalinya umat Islam dalam jalur politik. Ia berpendapat perlunya umat Islam untuk menguasai parlemen. Sehingga bisa membawa bangsa Indonesia kepada cita-cita perjuangannya dahulu.
“Untuk merubah bangsa ini sesuai cita-cita perjuangan sampailah saya pada pemikiran harus menguasai parlemen. Karena dengan parlemen dapat melahirkan UU, UU membentuk kabinet,” tuturnya pada deklarasi Partai Masyumi
Abdullah berpandangan dengan kembalinya umat Islam dalam politik umat Islam bisa membuat produk hukum yang sesuai dengan syariat Islam. Bahkan hal ini pun telah diakui oleh Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
“Dan Presiden, Wapres, Menteri dengan tanda-tangannya bisa melakukan hukum apa saja. Khususnya tentang syariat Islam yang dijamin dalam pasal 29 ayat 1 UUD 1945,” tuturnya.
#Kukuh Subekti