(IslamToday ID) – Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan perjalanan ibadah umrah bagi jamaah asal Indonesia terpaksa dilakukan penjadwalan ulang, karena Kerajaan Arab Saudi menutup penerbangan dari luar negeri.
“(Ibadah umrah bagi jamaah Indonesia) di-reschedule,” kata Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Khusus Kemenag, Arfi Hatim seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (22/12/2020).
Meski demikian, ia tak membeberkan sampai kapan jadwal ulang bagi jamaah umrah itu akan dilakukan imbas penutupan penerbangan tersebut.
Terpisah, Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono mengakui bila kebijakan penutupan penerbangan oleh Saudi berdampak pada jamaah Indonesia yang akan melakukan ibadah umrah. Ia merinci ada sekitar 400 jamaah umrah asal Indonesia yang kini berada di Saudi.
“Tadi malam ada 282 orang jamaah umrah kembali ke indonesia. Lalu ada 240-an jamaah umrah yang masih di Tanah Suci. Kami ingin memastikan jamaah umrah, jamaah kita berjalan baik,” kata Eko dalam keterangan resminya di kanal YouTube KJRI Jeddah.
Sementara, Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) mengaku para calon jamaah umrah terkejut dan bingung dengan kebijakan penutupan kembali seluruh penerbangan internasional oleh Kerajaan Arab Saudi.
Oleh karena itu, dari pihak Asphurindo pun berharap pemerintah Saudi memberikan kepastian hingga kapan penghentian tersebut dilakukan.
“Memang ini berita yang mengejutkan karena setelah umrah kembali dibuka pada 1 November dan (peminatnya) masih sedikit lalu sekarang menggeliat lagi di akhir Desember karena faktor liburan sudah ada sepercik harapan untuk membangkitkan industri umrah. Ya semuanya pada menyesalkan,” kata Sekjen Asphurindo M Iqbal Muhajir, Senin (21/12/2020).
Ia menyatakan para jamaah asal Indonesia yang memiliki rencana terbang ke Saudi pada hari itu, Senin (21/12/2020) dan beberapa hari ke depan batal berangkat imbas kebijakan penutupan kembali seluruh penerbangan internasional oleh Kerajaan Arab Saudi.
“Sedih ditutup karena sudah ada jadwal penerbangan pada 21, 27, 28 dan 31 Desember dan terpaksa tertunda,” kata Iqbal.
Ia mengaku mendapat informasi bahwa restriksi penerbangan kemungkinan masih bisa diperpanjang menjadi dua pekan sampai otoritas setempat menemukan kepastian informasi mengenai virus corona yang bermutasi tersebut dan penanganannya.
Menurut Iqbal, kerisauan juga tak hanya ditunjukkan bagi jamaah yang hendak berangkat. Para agen perjalanan pun resah mengingat ada ratusan jamaah asal Indonesia yang sekarang masih berada di Tanah Suci.
“Jangan sampai mereka tertahan selama satu bulan di sana karena jamaah ada yang resah, mulai tanda tanya apa bisa pulang. Ada yang jadwalnya itu pulang besok, lusa, dan lusanya lagi. Sampai detik ini masih belum jelas dan sekarang kami juga sedang gencar koordinasi dengan pihak terkait jamaah yang di sana,” katanya.
Para penyelenggara perjalanan umrah pun, lanjutnya, belum berani untuk menjadwalkan ulang keberangkatan jamaah yang direncanakan akan terbang ke Saudi pada pekan ini. Mereka, katanya, masih menunggu adanya pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi soal relaksasi.
Terpisah, Kabid Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri), Zaky Zakaria mengakui bila calon jamaah umrah yang akan berangkat ke Saudi akan dilakukan jadwal ulang. Ia pun tak bisa memprediksi kapan Saudi akan kembali membuka penerbangan ke negara Raja Salman tersebut. [wip]