(IslamToday ID) – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan KRI Rigel yang diterjunkan dari semalam untuk mencari Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta telah menangkap sinyal pada koordinat yang sebelumnya telah diperkirakan.
Hadi juga menyatakan telah bersiap untuk menerjunkan penyelam TNI AL ke titik perairan tersebut.
“Dari hasil pemantauan bahwa diduga kuat dan sesuai dengan koordinat yang diberikan dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat tersebut, dan segera dituturkan tim penyelam dari Kopaska (Komando Pasukan Katak),” katanya di Posko Pencarian, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (10/1/2021).
Hadi mengatakan sebelumnya, berdasarkan pendeteksian terakhir radar pada pukul 14.47 WIB, Sabtu (9/1/2021), KRI Rigel berlayar ke sana untuk melakukan pemantauan dan pendeteksian. KRI Rigel, katanya, pun merapat di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 03.00 WIB pada Ahad dini hari WIB.
“Mudah-mudahan apa yang sudah diketahui dari KRI Rigel ini segera ditindaklanjuti. Semuanya akan kita koordinasikan terus di bawah pimpinan Kabasarnas untuk melaksanakan evakuasi korban pesawat SJ 182,” kata Hadi seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Dalam konferensi pers di posko pencarian itu, Hadi terlihat bersama dengan Menhub Budi Karya Sumadi, Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito, Kepala Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, dan Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo Slamet.
Kopaska yang diterjunkan untuk menyelam mencari SJ 182 itu dibagi empat tim. Mengutip dari Antara, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa di KRI Teluk Gilimanuk-531, menjelaskan satu tim berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933, dan dua tim lainnya berangkat menggunakan dua sea rider.
“Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada 2018 lalu,” kata Edy.
Dalam misi pencarian ini, Puspen TNI merilis angkatan bersenjata Indonesia tersebut memberikan dukungan pengerahan kapal laut dan pesawat.
Deretan pesawat yang akan diterbangkan untuk pencarian tersebut adalah Heli Super Puma Nas-332, EC-752 Caracal, Fix Wing Boeing 737 Intai Maritim, dan CN-295. Lalu, satu Heli Dauphin HR 3604 milik Basarnas dan personel SAR dari Kopaskas.
Selain itu, juga dikerahkan personel Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kodam Jaya, empat KRI TNI AL, personel Intai Amphibi (Taifib), dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka). [wip]