(IslamToday ID) – Syekh Ali Jaber meninggal pada hari Kamis (14/1/2021) pukul 08.38 WIB pada usia 46 tahun. Belum diketahui persis apa penyebab meninggalnya sang ulama.
Syekh Ali Jaber adalah ulama asal Madinah, Arab Saudi yang kini telah menjadi warga negara Indonesia (WNI). Di Indonesia, nama Syekh Ali Jaber semakin kondang setelah menjadi juri kontes Hafiz Indonesia.
Syekh Ali Jaber yang memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber lahir di Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976.
Dikutip dari berbagai sumber, Syekh Ali Jaber mendapat bimbingan agama dari sang ayah yang juga seorang penceramah sejak kecil. Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber telah menghafal 30 juz Alquran.
Bahkan pada umur 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam masjid di sebuah masjid di Kota Madinah.
Ia menempuh pendidikan formal dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah di Madinah. Setelah lulus sekolah menengah, Syekh Ali Jaber melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.
Pada 2018, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfiz Alquran di Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok. Ia juga menjadi imam salat dan khatib.
Di Lombok pulalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok. Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadis membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.
Korban Penusukan
Pada hari Ahad (13/9/2020), Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber. Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jamaah untuk tidak memukuli pelaku. Ia mengaku kasian melihat pelaku dan meminta jamaah segera menyerahkan pelaku ke polisi.
Saat meminta hal tersebut, Syekh Ali Jaber terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jamaah dari atas panggung.
“Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, ‘sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi,” kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Ahad malam.
Dalam persidangan, pelaku penusukan, AA meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring.
Syekh Ali Jaber menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian. “Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan,” kata Syekh Ali Jaber.
Ia pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA. “Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya,” kata Syekh Ali Jaber.
Terpapar Covid-19
Kabar terbaru, Syekh Ali Jaber dikonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui dari akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber pada hari Selasa (29/12/2020).
Melalui media sosial tersebut, Syekh Ali Jaber meminta dukungan doa jamaah agar bisa sembuh dari Covid-19. “Mohon doa untuk kesembuhan guru kita @syekh.alijaber bahwasannya beliau terkonfirmasi positif Covid-19.”
“Semoga beliau segera disembuhkan dan penyakitnya diangkat oleh Allah Ta’ala,” tulis akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.
Syekh Ali Jaber mengaku tidak menyangka dirinya positif Covid-19.
“Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif,” kata Syekh Ali Jaber lewat video yang diunggah di akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.
Ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19. Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber mengalami demam dan batuk. Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa.
“Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya,” katanya.
Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test kembali. “Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi. Saya tidak merasa sama sekali akan positif.”
“Maka saya di-swab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif,” tambahnya.
Sempat Dikabarkan Kritis
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib A Rahman Alhabsyi sempat mengabarkan kondisi terkini Syekh Ali Jaber. Kabar terbaru Syekh Ali Jaber disampaikan kerabatnya itu melalui tayangan YouTube Cumi Cumi pada hari Kamis (7/1/2021).
Habib A Rahman Alhabsyi membantah kondisi Syekh Ali Jaber yang sempat dikabarkan kritis. “Salah besar kalau ada informasi yang beredar mengatakan beliau kritis, karena tim medis tidak pernah mengabarkan Syekh Ali kritis,” ungkap Habib A Rahman Alhabsyi.
Ia tak menampik jika Syekh Ali Jaber memang dirawat di ICU untuk penanganan yang lebih maksimal. “Tapi memang diistirahatkan untuk penanganan yang lebih maksimal. Alhamdulillah dari hari ke hari, informasi yang kami dapat progresnya membaik dan terus membaik,” katanya.
“Gangguan di paru-parunya Alhamdulillah sudah teratasi, kalau dihitung sudah hampir seminggu.”
“Dari awal masuk masih di perawatan, kalau tidak salah sehari dua hari kemudian dilihat perkembangannya.”
“Kemudian akhirnya diambillah keputusan untuk dibawa ke ICU agar lebih intensif, lebih maksimal penanganannya,” tambahnya.
Habib A Rahman Alhabsyi juga menyampaikan terima kasih kepada tim dokter yang berusaha keras 24 jam stand by demi kesembuhan Syekh Ali Jaber.
“Saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas nama Yayasan Syekh Ali Jabar, atas nama keluarga, kepada pihak dokter yang masya allah sangat bahu-membahu, dan 24 jam mereka berusaha keras untuk penyembuhan Syekh Ali Jaber,” ucap Habib A Rahman Alhabsyi.
Disebutkannya, Syekh Ali Jaber memiliki kegiatan yang cukup padat sehingga tidak bisa mengetahui tertular dari siapa.
“Syekh Ali ini kan aktivitasnya cukup padat, jadwal ceramah beliau itu selama tahun 2020 itu ada program dakwah di 1.000 titik dan Alhamdulillah tercapai program dakwah di 1.000 titik.”
“Kita tidak bisa meraba-raba di mana kenanya karena Syekh Ali ini kan yang berjumpa dengan beliau banyak, yang mengunjungi beliau juga banyak,” cerita Habib A Rahman Alhabsyi.
Namun selama berdakwah, Syekh Ali Jaber tetap berusaha menjalankan protokol kesehatan. Bahkan diceritakan Habib A Rahman Alhabsyi, Syekh Ali Jaber pernah mendatangi undangan pengajian yang sangat banyak jamaah tapi hanya mengucapkan salam, bertanya kabar, mendoakan, lalu pulang.
“Selama ini Syekh Ali tetap berusaha untuk patuh tentang protokol kesehatan.” [wip]