(IslamToday ID) – Relawan penanggulangan Covid-19, dr Tirta menyatakan tidak setuju dengan aturan jam yang diberlakukan di kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Jadi kemarin banyak yang bertanya pada saya soal PSBB gimana. Jadi gini, mau apapun istilahnya PSBB, PPKM, kehidupan new normal, lockdown, intinya yang penting penerapannya,” ujar dr Tirta seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Kamis (28/1/2021).
Dengan lantang, ia mengutarakan tidak setuju dengan aturan jam malam saat PPKM. Hal ini menurutnya karena virus corona tidak hanya ada saat malam hari saja.
Selain itu, dr Tirta khawatir aturan pemberlakuan jam malam akan membuat masyarakat di desa salah paham.
“Ada beberapa kebijakan PPKM yang nggak setuju. Yang pertama, jam malam. Corona itu keluar nggak di malam hari aja. Apa akibat penerapan jam malam? Akibatnya adalah banyak warga di desa itu anggep corona keluarnya malam doang,” tuturnya.
Hal ini dikhawatirkannya akan membuat edukasi semakin sulit untuk dilakukan.
Lebih jauh, dr Tirta mengutarakan pendapatnya bahwa aturan jam malam ini ialah untuk menyasar tempat hiburan. Jika memang begitu, ia menyarankan pemerintah untuk memanggil pemilik tempat hiburan untuk mencari jalan tengah.
“Nah edukasinya jadi susah. Faktanya, saya tahu kenapa jam malam? Karena mereka mau nyasar tempat hiburan malam. Lho simpel, kalau emang mau nyasar orang nongkrong tempat hiburan malam panggil aja owner-nya,” tutur dr Tirta.
Ia menegaskan jika aturan jam malam diberlakukan selama PPKM, maka tempat usaha makanan seperti angkringan hingga restoran akan ikut terdampak. “Yang jadi masalah adalah kalau jam malam diterapkan, banyak orang yang kayak angkringan, restoran terdampak,” ujarnya.
Padahal, menurutnya, kerumunan banyak terjadi di pasar, perumahan, hingga terminal dan bandara.
Ia berharap pemerintah dapat memberlakukan aturan lebih ketat di tempat umum untuk menekan laju penularan Covid-19.
“Faktanya, kerumunan lebih terjadi di pasar, di perumahan, pos ronda, terminal, bandara. Harusnya pemerintah lebih mengedepankan edukasi dan pengetatan di transportasi, tempat publik, pasar, dan perumahan,” katanya.
Dalam keterangannya, dr Tirta mengkritik pemerintah agar tidak mengambil kebijakan dengan keputusan yang instan.
Ia sendiri ikut merasa kesulitan mencari makan saat pemberlakuan jam malam selama PPKM. Tak hanya dirinya, ia juga memikirkan profesi lain seperti dokter dan satpam yang jaga malam dan membutuhkan makanan. [wip]