(IslamToday ID) – Microsoft secara rutin mengeluarkan hasil risetnya yang dinamai Digital Civility Index (DCI). Februari 2021 ini Microsoft merilis hasil temuannya untuk tahun 2020 lalu.
Temuan umum dalam riset Microsoft adalah saat pandemi “Online Civility” naik, hal ini disebabkan orang tidak ada pilihan selain hidup di dunia digital.
Indonesia menjadi negara terendah peringkatnya di Asia Pasifik, karena angka hoaks, ujaran kebencian, diskriminasi, dan perundungan (bullying) yang tinggi. Singapura berada di posisi tertinggi di kawasan ini. Indonesia ada di posisi paling dasar yakni ke-29 dengan indeks DCI sebesar 76.
Indeks menerapkan skor dari 0 sampai 100. Makin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah, sehingga tingkat kesopanan di internet negara itu disimpulkan makin tinggi.
Sebaliknya, skor tinggi artinya risiko di dunia digitalnya makin tinggi, dan peringkatnya rendah. Termasuk dalam hal ini Indonesia. Di Indonesia, generasi milenial menjadi kelompok sebagai korban perundungan tertinggi yaitu 54 persen, diikuti generasi Z sebesar 47 persen.
Riset ini dilakukan sejak tahun 2016 oleh Microsoft dalam upaya mempromosikan interaksi daring yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih saling menghormati. Microsoft mensurvei remaja dan orang dewasa di seluruh dunia. Responden ditanyai tentang 21 jenis risiko daring dalam empat kategori, yakni perilaku, seksual, reputasi, dan gangguan pribadi.
Lebih dari 16.000 responden di 32 negara telah berpartisipasi, 503 responden berasal dari Indonesia. Penelitian diselesaikan pada bulan April dan Mei 2020. Negara paling aman dan sopan adalah Belanda. Sementara, negara dengan perkembangan tertinggi di tahun terakhir adalah Kolombia. [wip]