IslamToday ID —Semakin banyak orang tua modern yang ingin memiliki anak pintar. Oleh karena itu, mereka mulai berpikir untuk menyekolahkan anak-anaknya sejak dini, bahkan pada usia di bawah satu tahun.
Tak bisa dipungkiri terkadang para orangtua berpikiran semakin dini anak disekolahkan, maka otak anak semakin berkembang.
Terkait fenomena ini, Elly Risman seorang psikolog anak menyebutkan pemikiran tersebut adalah pemikiran yang salah. Oleh sebab itu, Elly menyebutkan orang tua dengan pemikiran tersebut adalah orangtua yang memiliki ilmu yang sangat tanggung dalam mengasuh anak.
Dan ilmu yang setengah ini akan berujung pada false belief (keyakinan yang salah). Menurutnya Jika orang tua tidak memiliki kemampuan berpikir yang baik, false belief akibat ilmu yg serba tanggung akan jadi pembenaran bersama atas keputusan kita yang keliru.
“Yang diperlukan anak pada usia awal-awal itu attachment. Kelengketan dengan ibu dan bapaknya” katanya dalam sebuah talkshow Indosesia Morninh show.
Tak hanya itu, Elly juga menyebutkan anak usia dini belum perlu belajar sosialisasi dengan beragam orang.Saat anak masih berusia usia dini, otak anak yang paling pesat berkembang adalah pusat perasaannya, bukan pusat berpikirnya.
Elly menolak dengan tegas jika para orangtua masih memiliki alasan menyekolahkan anak dengan iming-iming sekolah memiliki beragam mainan. Menurut pandangannya permainan terbaik untuk sang anak adalah tubuh ayah dan ibunya.
“Dengan bermain dengan ayah, ibu dapat menciptakan kelekatan. Misalnya saja, bermain peran, bermain pura-pura, muka jelek, petak umpet dan lain sebagainya. Permainan paling kreatif adalah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dengan permainan yang siap pakai.” tegasnya.
Elly mengatakan umur yang ideal untuk memasuki dunia sekolah adalah dimulai dengan usia 5 tahun. Dan usia dibawah 5 tahun anak tidak perlu bersekolah. Memaksakan anak usia di bawah 5 tahun bersekolah akan membuat pusing anak, karena mereka akan menerima banyak aturan disekolah.
“Analoginya seorang anak kurang dari 5 tahun yang sangat berbakat dalam memasak, dimasukkan ke sekolah memasak. Di sekolah itu, dia diajari berbagai aturan memasak yang banyak, dilatih oleh beberapa instruktur sekaligus. Yang dirasakan anak pusing”jelasnya.
Lebih dari itu, menurutnya memasukkan anak terlalu dini ke sekolah sama seperti menyemai benih kanker. Semakin muda menyekolahkan anak, juga dapat mempercepat anak mengalami mengalami BLAST (Bored Lonely Afraid-Angry Stress Tired).
“Kita tidak tahu kapan kanker akan muncul dan dalam jenis apa. Otaknya belum siap. Kita tidak pernah tahu kapan ia kehilangan motivasi belajar. Semakin muda kita sekolahkan anak, semakin cepat pula ia mengalami BLAST (Bored Lonely Afraid-Angry Stress Tired).anak yang mengalami BLAST, lebih rentan menjadi pelaku dan korban bullying, pornografi dan kejahatan seksual.” pungkasnya
Penulis Kanzun
Editor Arief