(IslamToday ID) – Sebuah video kedatangan puluhan warga negara China di Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial. Mereka terlihat berbondong-bondong dengan membawa koper dan tas serta sebagian menaiki sebuah bus jemputan.
“Bagaimana ini? Ini China semua nih,” ujar perekam video itu.
Kedatangan puluhan WNA asal China itu kontan mendapat tanggapan negatif dari warganet. Mereka menyayangkan pejabat setempat yang membiarkan WNA masuk, sementara saat ini sedang heboh varian Covid-19 baru.
Apalagi pemerintah kini juga tengah menerapkan larangan mudik yang sebetulnya ditentang banyak pihak. Masyarakat Indonesia dipaksa untuk mengurungkan niatnya bertemu sanak keluarga untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Dikonfirmasi, Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Arya Pradhana Anggakara membenarkan ada 85 warga negara China dan tiga WNI tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari Selasa (4/5/2021) pukul 14.55.
Mereka menumpang pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen.
Sebelum dilakukan pemeriksaan keimigrasian, para penumpang dari China itu telah melalui pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri oleh pihak KKP Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Secara keimigrasian, dipastikan visa dan dokumen keimigrasian para WNA asal China itu sudah sesuai dengan Permenkumham No 26 Tahun 2020.
Meski begitu, belum diketahui tujuan puluhan WNA China itu datang ke Indonesia. Terlebih saat ini pemerintah tengah gencar melarang warga bepergian untuk mencegah penularan Covid-19.
Ekonom senior Faisal Basri keheranan dengan kabar kedatangan warga negara dari China di tengah jumlah pengangguran di Indonesia meningkat. Ia menyebut kedatangan pekerja asal China sampai sekarang terus terjadi dan jumlahnya makin banyak.
“Selama Maret 2021, pekerja asing asal China masuk sebanyak 2.513 orang lewat Bandara Sam Ratulangi, naik lebih dua kali lihat dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 1.027 orang,” tulis Faisal Basri di akun Twitter-nya, Jumat (7/5/2021).
“Itu jumlah yang terlacak. Kenyataannya boleh jadi lebih banyak. Dari barat sampai timur berjajar pekerja China,” imbuhnya.
Selain mereka datang di saat pemerintah melarang masyarakat mudik, Faisal juga menyoroti jumlah pengangguran Indonesia yang saat ini masih cukup tinggi.
Faisal menyebut, pada Februari 2021 pengangguran tertinggi adalah pada kelompok usia muda (15-24 tahun), yaitu 18,03 persen, naik dari 16,31 persen pada Februari 2020.
“Jadi pengangguran kian muda dan berpendidikan relatif tinggi. Mereka sasaran empuk direkrut jadi teroris,” ungkapnya.
Faisal menambahkan, semua negara yang bergejolak di Timur Tengah (Arab Spring) berciri sama, yakni pengangguran usia mudanya sangat tinggi.
“Ternyata, UU Cipta Kerja telah menunjukkan keberhasilannya, tetapi menciptakan lapangan kerja untuk warga asing,” ungkapnya.
“Rezim yang sedang berkuasa sedang menggali untuk kuburnya sendiri,” imbuhnya.
Sanksi Tegas
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon juga turut bersuara terkait kedatangan sejumlah warga negara asing asal China ke Indonesia di saat pandemi Covid-19.
Fadli menyebutkan bahwa pemerintah telah berbuat diskriminasi, karena di saat masyarakat dilarang mudik lebaran, namun warga negara China malah berdatangan.
“Diskriminasi terhadap WNI. Mudik dilarang, WNA China terus datang,” ujar Fadli melalui akun Twitter-nya @fadlizon pada 7 Mei 2021.
Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran mengenai larangan mudik lebaran pada 2021, dengan alasan meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
Wakil Ketua Komite II, Hasan Basri juga menyoroti dan meminta tanggapan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia terkait kedatangan 85 WNI China dengan pesawat China Southern Airlines di Bandara Soekarno-Hatta.
“Saat ini kita diwajibkan untuk melakukan pembatasan yang dituangkan melalui SE Satuan Tugas Penanganan Covid-19 No 13 Tahun 2021, sementara WNA diizinkan masuk ke Indonesia.”
“Mengenai penanganan sebagai pelindung, negara wajib hadir untuk memberikan kesejahteraan umum dan melindungi warga negaranya. Penyebaran virus Covid-19 tidak hanya merugikan materil tetapi menimbulkan korban jiwa. Seharusnya jika di dalam negeri saja dibatasi, maka WNA yang masuk ke Indonesia dibatasi sesuai dengan SE Dirjen Imigrasi Kemenkumham. Oleh karenanya saya meminta agar kejadian tersebut tidak terulang kembali,” kata Hasan seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.
Melalui Sidang Paripurna DPD RI ke-11, Hasan pun setuju dengan arahan dari Pimpinan Sidang Paripurna DPD, untuk memanggil pihak-pihak terkait terhadap penyelewengan penggunaan antigen.
“Pemerintah harus bersikap dan memberikan sanksi yang tegas dalam menyikapi kasus ini, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Perlu adanya manajemen lebih lanjut mengenai pengawasannya dan pengendalian peralatan-peralatan di lapangan. Termasuk soal penggunaan GeNose yang harus berlaku di semua tempat di Indonesia, ini produk anak negeri wajib kita dukung,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 saat ini sedang mendekonstruksi berbagai dimensi kehidupan, terutama sektor kesehatan dan ekonomi. Untuk itu bangsa ini membutuhkan generasi unggul yang mampu menjadi problem solver dan dapat menjadi pemecah kebuntuan berbagai sektor kehidupan yang stagnan bahkan mengalami kemunduran. [wip]