(IslamToday ID) – Belum usai polemik unggahan “Jokowi: The King of Lip Service” dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), publik kembali dihebohkan dengan poster dari Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO, Affandi Ismail.
Poster kali ini berisi seruan untuk menyudahi kepemimpinan Presiden Jokowi judulnya “HMI Bersama Rakyat Memanggil Revolusi Indonesia 2021”.
Dalam poster yang dilengkapi gambar Affandi Ismail mengenakan atribut HMI itu juga tertulis “Jokowi Harus Turun. Rakyat Berdaulat, Bentuk Pemerintahan Sementara, Selamatkan Demokrasi Indonesia Untuk Indonesia Menang”.
Mengutip dari RMOL, Selasa (29/6/2021), Affandi mengajak masyarakat untuk objektif dan independen melihat situasi bangsa dan negara yang sedang mengalami keterpurukan multidimensi. Dimana utang luar negeri telah mencapai Rp 6.500 triliun, kemiskinan kian meningkat, hingga nasib pendidikan yang tidak jelas.
“Yang sebenarnya bukan baru terjadi karena pandemi. Tapi sebenarnya sudah terjadi dan tercatat, kalau mau objektif dan jujur, sejak Jokowi memimpin 2014,” ujarnya.
Pemerintah, sambungnya, tentu punya dalih untuk mengatakan Indonesia dalam keadaan aman. Tapi fakta yang terjadi membuat kepercayaan publik secara konsisten menurun.
“Jadi menurut saya, tujuh tahun Pak Jokowi memimpin sudah cukup. Terutama karena beban negara yang luar biasa dan mengalami keterpurukan,” urainya.
Di satu sisi, Affandi meminta Presiden Jokowi bersikap ksatria dan menunjukkan jiwa negarawan dengan menyatakan mundur. “Kalau tidak sanggup lebih baik mundur, daripada bertahan tapi menambah derita rakyat,” tutupnya.
Affandi mengurai bahwa HMI sebagai organisasi yang terus mengawal keberlangsungan bangsa dan negara mengajak rakyat dan elemen perubahan untuk ikut dalam panggilan revolusi ini.
Menurutnya, semua elemen harus bersatu melawan oligarki politik dan konglomerasi asing yang menguasai negara.
Penerbitan poster “Jokowi: The King of Lip Service” dari BEM UI, sambungnya, harus menjadi momentum. Apalagi, eskalasi di kalangan mahasiswa seluruh Indonesia juga sudah meningkat.
“HMI harus bersama BEM, buruh, petani, elemen kampus dan yang merasa memiliki Indonesia bersatu. Saya kira memang negara sudah dikuasai asing, terbentuk oligarki politik, dinasti politik, dan konglomerasi asing yang menghegemoni. Dan simpulan saya, Jokowi bagian dari itu,” tutupnya. [wip]