(IslamToday ID) – Kabar duka menyelimuti umat Islam Indonesia. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) periode 2015-2020 Mohammad Siddik meninggal dunia pada hari Selasa (29/6/2021) pukul 16.45 WIB.
Keluarga besar DDII sangat bersedih dan merasa kehilangan sosok ulama yang berani dan penuh semangat dalam menyuarakan kebenaran.
“Keluarga besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia sangat bersedih dan sangat berduka dengan meninggalnya Bapak Mohammad Siddik,” kata Ketua Umum DDII periode 2020-2025, Adian Husaini seperti dikutip dari Republika.
Ia mengatakan, beliau sudah berusia 79 tahun. Di mata Adian, Mohammad Siddik bagai singa yang terus mengaum dan tidak berhenti menyuarakan kebenaran.
“Bahkan saya sering menyebut Bapak Siddik ini seperti orang yang sedang puber perjuangan, karena luar biasa (perjuangan beliau). Kami yang lebih muda kalah semangat dan kalah aktif dengan beliau,” ujarnya.
Adian menceritakan, Mohammad Siddik pernah operasi jantung di Malaysia dan pernah beberapa kali masuk rumah sakit. Namun beliau tetap penuh semangat meski usianya sudah 79 tahun. “Itulah yang kami kagum dengan beliau,” kata Adian.
Mohammad Siddik dikabarkan wafat di RS Harapan Kita Jakarta pada Selasa (29/6/2021). Ia dikenang sebagai ulama yang berani dan penuh semangat dalam menyuarakan kebenaran oleh keluarga besar DDII.
Jelajahi Lebih Dari 90 Negara
Mohammad Siddik bergabung ke DDII atas ajakan Mohammad Natsir, pendiri Dewan Dakwah, begitu tamat kuliah pada 1967. Ia lantas menjadi staf di Dewan Dakwah pada Juni 1968 di kantor Jalan Blora, Jakarta Pusat.
Mohammad Siddik pernah dikirim ke New York untuk menghadiri kongres pemuda sedunia yang digelar PBB. Selama menjalani tugas luar negeri, pria yang hobi main tenis meja ini aktif mengirimkan informasi kepada Ketua Dewan Dakwah mengenai misi diakonia kristenisasi di berbagai negeri di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Selama bertugas di PBB/UNICEF, Mohammad Siddik tercatat pernah menjelajahi lebih dari 90 negara. Pria kelahiran 15 Januari 1942 ini pun menguasai bahasa Inggris, Perancis, Arab, dan Urdhu. Sekembalinya dari tugas luar negeri pada 2002, Mohammad Siddik membantu mengurus LAZIS (Lembaga Amal Zakat Infaq Sedekah).
Selanjutnya ia diangkat sebagai salah satu Ketua Yayasan DDII pada masa kepemimpinan Affandi Ridhwan dan Cholil Baidawi. Pada periode 2005 hingga 2010, Mohammad Siddik ditunjuk sebagai Ketua Pengawas.
Pada tahun 2010 hingga 2015, Mohammad Siddik mendapat tugas sebagai anggota Pembina dan Anggota Badan Pekerja Pembina. Selanjutnya, pendiri World Assembly of Moslem Youth (WAMY) di Riyadh itu dipercaya menjadi Ketua Umum DDII. [wip]