IslamToday ID — Aliansi Rakyat Bergerak ( ARB ) se Solo Raya mengaku prihatin terhadap kondisi bangsa dan negara yang semakin hari semakin tidak kondusif.
Menurut mereka hal ini terjadi akibat adanya intervensi negara asing khususnya negara China sehingga, kata mereka NKRI kini telah dikuasai oleh China dalam hal ekonomi, politik hingga budaya, serta invasi wilayah.
“Kami dari Aliansi Rakyat Bergerak se Solo Raya sangat prihatin melihat dan merasakan kondisi bangsa dan negara ini yang semakin hari semakin tidak kondusif dalam segala bidang kehidupan. Dari pengamatan kami hal ini terjadi karena adanya intervensi negara asing khususnya negara China,” ucapnya dalam press release yang ditulisnya, Senin ( 9/08/2021).
Tak hanya itu, ARB melihat ada penghianat dilingkaran istana. Mereka hanya mencari keuntungan semata dan tidak memikirkan nasib rakyat.
“Bersihkan para penghianat di lingkaran Istana, Jadilah Negarawan yang benar-benar memikirkan dan memperjuangkan nasib rakyatnya sendiri. Menjaga utuhnya NKRI dan kemurnian Pancasila,” jelasnya.
ARB menyodorkan dua opsi kepada Presiden Jokowi agar Indonesia bebas dari cengkeraman aseng dan asing. Opsi pertama merubah kebijakan. ARB meminta pemerintah memutus agenda OBOR dan mengusir tenaga asing China demi mengoptimalkan sumber daya manusia dalam negeri. Serta menumpas seluruh koruptor dengan cara menyita semua aset kekayaannya.
“Sejahterakan rakyat dengan mengesampingkan proyek mercusuar yang banyak menelan biaya. Sikat habis koruptor, sita semua kekayaan untuk menyejahterakan rakyat,” ujar ARB.
Opsi kedua, Presiden Jokowi disarankan untuk mengundurkan diri secara terhormat. Pasalnya, banyaknya aspirasi publik yang meminta Presiden Jokowi untuk mundur, karena dinilai tak mampu menghadapi krisis akibat pandemi covid-19.
“karena dari sorotan banyak pihak, beban Bapak terlalu berat ditambah pembantu-pembantu Bapak justru mencoreng kepemimpinan Bapak, dampak dari kenyataan ini akhirnya terkena rakyat,” ucap ARB
ARB mengingatkan, apabila dari kedua opsi tersebut tidak dipilih oleh Presiden Jokowi, dapat berpotensi memunculkan gerakan rakyat. Hal ini justru akan menjadi beban moral bagi bangsa Indonesia.
“Apabila dari kedua opsi tersebut tidak ada yang dipilih, maka akan berpotensi munculnya gerakan rakyat yang justru akan mempermalukan dan menjadi beban moral yang tidak berkesudahan, dan masyarakat Solo turut merasakan hal tersebut,” tutupnya.
Penulis Kanzun